Mengenal Perbedaan Anosmia COVID-19 dan Flu Biasa

Mengenal Perbedaan Anosmia COVID-19 dan Flu Biasa

Gejala COVID-19 sering dianggap serupa dengan gejala flu. Itulah sebabnya banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya terjangkit COVID-19 karena cenderung mengabaikan gejalanya. Padahal, gejala pilek dan Covid sebenarnya memiliki beberapa perbedaan mendasar. Kondisi anosmia yang disebabkan COVID-19 dan flu biasa juga berbeda satu sama lain.

Mulai sekarang, sebaiknya kamu lebih waspada terhadap kondisi anosmia yang terjadi padamu saat imun tubuh sedang menurun. Yuk, kenali perbedaan anosmia COVID-19 dan flu biasa supaya kamu bisa melakukan langkah penanganan yang tepat.

Apa yang Dimaksud dengan Anosmia?

Anosmia adalah kondisi saat hidung tidak bisa merasakan bau apapun atau mengalami kehilangan penciuman. Ada berbagai faktor yang menyebabkan anosmia, antara lain:

  • Penuaan yang membuat kemampuan indra penciuman semakin menurun.
  • Polip atau tumor hidung.
  • Parkinson, alzheimer, atau gangguan hormon.
  • Cedera saraf hidung akibat benturan di kepala atau hidung.
  • Efek samping terapi radiasi untuk mengobati kanker.
  • Paparan virus yang mengakibatkan peradangan pada saraf penciuman, antara lain virus influenza (lebih dikenal dengan sebutan flu) dan COVID-19.

Gejala Anosmia pada Pasien COVID-19

Orange Lifebuoy

Beberapa gejala khas anosmia yang disebabkan COVID-19 antara lain:

●       Anosmia COVID-19 Terjadi Secara Tiba-Tiba

Perbedaan anosmia dan flu memang samar-samar. Namun, anosmia COVID-19 terjadi secara tiba-tiba tanpa didahului gejala lainnya. Anosmia biasanya muncul 2 hingga 14 hari setelah tubuh terpapar virus COVID-19. Sebaliknya, anosmia akibat flu kerap diawali dengan berbagai gejala seperti hidung meler atau tersumbat, hidung terasa gatal, atau batuk. Anosmia yang disebabkan flu juga terjadi perlahan-lahan selama masih mengidap flu.

●       Disertai Hilangnya Kemampuan Mengecap

Lidah mati rasa karena flu adalah hal yang mustahil terjadi. Saat kamu terserang flu, kemampuan indra pengecap tidak berkurang. Sebaliknya, pengidap COVID-19 justru mengalami penurunan kemampuan indera pengecap, khususnya dalam mengidentifikasi rasa manis dan pahit. Gangguan kemampuan indra pengecap ini disebut dysgeusia. Para ahli kesehatan menduga bahwa dysgeusia terjadi karena virus COVID-19 langsung mempengaruhi se-sel saraf yang berkaitan dengan indra penciuman dan perasa.

●       Tidak Disebabkan Saluran Pernapasan yang Tersumbat

Anosmia pada pengidap flu disebabkan oleh hidung dan saluran pernapasan yang tersumbat. Di sisi lain, anosmia COVID-19 justru berhubungan dengan gangguan sistem saraf pusat. Profesor Carl Philpott dari University of East Anglia’s Norwich Medical School mengungkapkan tanda-tanda neurologis yang ditunjukkan beberapa pasien COVID-19 mengindikasikan bahwa kehilangan penciuman  disebabkan oleh serangan virus pada saraf pusat. Gangguan kesehatan ini mirip dengan serangan virus SARS yang masuk melalui reseptor bau di hidung lalu masuk ke otak.

Latihan Penciuman untuk Mengatasi Anosmia

Kondisi anosmia pada pengidap COVID-19 dapat diatasi dengan melakukan latihan penciuman (olfactory training atau smell training). Kamu harus menyiapkan 3 benda dengan bau berbeda bila ingin melakukan latihan tersebut, misalnya minyak kayu putih, jeruk, dan kayu manis. Cobalah mencium setiap benda tersebut selama 20 detik kemudian ulangi 2 kali sehari. Proses latihan sederhana ini akan membantu memulihkan indra penciuman bila dilakukan secara telaten.

 ***

Mulai sekarang, kamu harus lebih waspada mengenali perbedaan gejala flu dan Covid supaya bisa melakukan langkah antisipasi yang tepat sedini mungkin. Kini, kamu bisa mengurangi risiko COVID-19 dengan cara-cara sederhana, salah satunya yaitu mandi dengan Lifebuoy Sabun Cair Total 10.

Varian sabun cair Lifebuoy yang satu ini mengandung ActivSilver+ Formula dan timol aktif yang berperan sebagai antiseptik alami. Timol merupakan zat dari kandungan herbal yang ditemukan Casper Neuman pada tahun 1719.

Tekstur busa lembut yang dihasilkan Lifebuoy Sabun Cair Total 10 dapat membantu membersihkan secara mendalam hingga ke pori-pori kulit. Manfaat sabun cair Lifebuoy ini efektif menghilangkan 10 jenis kuman penyebab infeksi kulit sehingga kulit jadi bersih dan segar serta terbebas dari risiko penyakit.

Lifebyoy |

 

 

Selebihnya dari Lifebuoy:

Sering Dikira Sama, Ini 5 Perbedaan Gejala Selesma dan Flu

Gejala penyakit selesma sering dianggap sebagai flu. Padahal penyakit selesma dan flu berbeda. Berikut 5 perbedaan gejala selesma dan flu.

Yuk Mengenal Varian Baru Virus Corona Agar Kita Bisa Mencegah dan Tidak Mudah Tertular

Pandemi yang tak kunjung usai hingga munculnya varian baru virus corona semakin membuat kekhawatiran masyarakat bertambah

3 min read

Bau Badan

Untuk anda yang sering beraktifitas diluar rumah, tentunya ingin terhindar dari bau badan. Yuk, simak informasi menarik seputar bau badan disini!

Apa yang Dimaksud Infeksi Saluran Pernapasan Atas dan Bawah?

Penyakit infeksi pernafasan terbagi menjadi dua jenis, yakni infeksi saluran pernafasan atas dan bawah. Lalu, apa beda keduanya? Yuk, cari tahu di sini!