Sering menggunakan face shield? Pastikan kegunaan face shield memang tepat sasaran dalam upaya pencegahan terhadap penyakit Covid-19. Yuk, pahami dulu hal-hal seputar face shield yang penting diketahui berikut.
Penjelasan Ilmiah atas Face Shield & Kegunaannya
Dilansir dari laman the Centers for Disease Control and Prevention (CDC), face shield terutama digunakan sebagai proteksi terhadap bagian mata dan wajah dari cipratan droplet pernapasan orang lain.
Disebutkan juga, saat ini belum terdapat studi atau riset untuk mengetahui tingkat proteksi yang bisa didapat dari mengenakan face shield. Namun dari data yang tersedia, pihak CDC menyatakan face shield yang memenuhi syarat pemakaian bisa memberikan kontrol perlindungan yang lebih tepat, yaitu:
- Face shield yang mengelilingi seluruh sisi wajah pemakai dan menutupi bagian dagu.
- Face shield jenis hooded (tidak berongga/tertutup dengan baik)
Karena itu, pemakaian face shield tidak boleh menggantikan masker sebagai fungsi pelindungan pertama terhadap virus, tetapi lebih sebagai pelengkap. Cek alasan-alasan penting untuk menggunakan face shield sebagai pelengkap masker.
5 Alasan Menggunakan Face Shield sebagai Pelengkap Masker
1. Melindungi dari partikel aerosol halus
Sebuah studi oleh Israel Institute for Biological Research mengemukakan proteksi dengan tingkat efektivitas hingga 10 kali terhadap aerosol kecil. Hasilnya juga menunjukkan, face shield bisa menghindari droplets dalam jarak 60 cm. Dengan demikian, kegunaan face shield cukup efektif dalam mencegah partikel kecil masuk ke rongga mata, hidung dan mulut yang merupakan jalur masuk virus.
Uji partikel ini juga dibuktikan US National Institute, dengan temuan bahwa face shield bisa memblokir 96% droplets akibat batuk yang mengandung virus influenza; sedangkan untuk partikel aerosol yang lebih kecil dari 3,4 mikron, tingkat efektivitas face shield adalah 68%.
2. Mencegah menyentuh wajah
Dengan memakai face shield, seseorang cenderung jarang menyentuh wajah sehingga mencegah transmisi virus. Studi oleh beberapa ahli ini juga mengemukakan, face shield bisa jadi standar kelengkapan APD yang bisa digunakan para petugas kesehatan yang banyak bersinggungan dengan risiko pekerjaan, meski tetap harus menjadi pelengkap.
3. Praktis & bisa dipakai berulang kali
Face shield memiliki banyak keunggulan berbeda dari masker yang sering bersifat sekali pakai. Selama face shield dirawat dan dibersihkan setiap pemakai, relatif aman untuk dipakai ulang. Karena itu, selalu ingat untuk membersihkan face shield dengan cara dicuci dengan sabun dan dibilas bersih. Face shield juga bisa dibersihkan dengan cairan disinfektan.
4. Lebih nyaman bagi beberapa pemakai
Faktanya, face shield ditemukan lebih nyaman terutama untuk beberapa golongan pemakai, antara lain pemakai berkaca mata karena lebih tidak menimbulkan uap pada bagian lensa dan pemakai yang memiliki keterbatasan, misalnya tuna rungu sehingga butuh interaksi dengan cara membaca gerakan mulut.
Berbeda dengan masker, face shield bisa dibiarkan tanpa harus ditarik atau dilepaskan. Jika dibutuhkan, face shiled bisa memberikan proteksi jarak jauh yang lebih aman.
5. Menekankan pentingnya jaga jarak
Jika masker sudah menjadi sebuah kebutuhan, face shield bisa menjadi tambahan yang menekankan pentingnya jaga jarak dalam masa wabah. Dengan ketersediaan face shield yang sudah begitu banyak di pasaran, alat ini tidak lagi hanya terbatas bagi petugas medis, tetapi bisa digunakan untuk beraktivitas sehari-hari di dunia profesional sebagai wujud pentingnya tetap menjaga jarak.
Masker, Face Shield, dan Protokol Kebersihan
Prinsipnya, masker tetap menjadi cara perlindungan utama terhadap bahaya penularan virus corona dan bisa ditambah dengan face shield sebagai dobel proteksi. Pemakaian face shield harus memenuhi syarat tertentu supaya tidak salah kaprah. Selain itu, tetap jalani protokol kebersihan yaitu sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik.