Inilah Bedanya Hidung Gatal Karena Rhinitis Alergi dan Infeksi Pilek

Inilah Bedanya Hidung Gatal Karena Rhinitis Alergi dan Infeksi Pilek

Gangguan kesehatan sekecil apapun memang rentan membuat kenyamananmu terganggu, termasuk masalah hidung gatal. Tak cuma bikin kamu mengganggu kenyamanan, pasti kamu juga jadi tak percaya diri beraktivitas bersama orang lain saat hidung berair dan gatal. Tahukah kamu kalau masalah hidung gatal disebabkan oleh rhinitis.

Istilah rhinitis memang masih asing bagi sebagian besar orang. Penyebabnya juga bermacam-macam dan yang paling sering terjadi adalah rhinitis alergi dan rhinitis akibat pilek infeksi. Alangkah lebih baik bila kamu mengenali rhinitis akibat infeksi pilek dan alergi agar kamu bisa mengatasinya dengan cara yang tepat.

Memahami Definisi Rhinitis

Rhinitis adalah peradangan atau iritasi pada lapisan dalam hidung yang ditandai berbagai gejala seperti hidung gatal, berair, tersumbat, atau bersin-bersin. Awalnya, rhinitis menunjukkan gejala ringan yang tidak mengganggu aktivitas. Namun, gejala tersebut rentan berkembang menjadi lebih parah bila tidak ditangani secara intensif.

Berdasarkan penyebabnya, rhinitis dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

  • Rhinitis alergi (hay fever): peradangan pada rongga hidung akibat reaksi alergi. Gangguan kesehatan ini terjadi akibat kelainan respon sistem imun terhadap zat pemicu alergi (disebut alergen). Sistem imun dalam tubuh orang-orang yang memiliki alergi akan menganggap alergen sebagai ancaman sehingga timbul reaksi alergi. Gejala rhinitis akibat alergi akan segera sembuh bila kamu menjauhi alergen.

  • Rhinitis akibat infeksi pilek: sama seperti rhinitis alergi, rhinitis akibat infeksi pilek juga menyebabkan peradangan rongga hidung. Serangan pilek yang menyebabkan rhinitis terjadi secara acak tanpa sebab yang jelas, terutama ketika daya tahan tubuh sedang menurun. Berbeda dengan rhinitis yang disebabkan alergi, rhinitis karena pilek bisa terjadi selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu.

Mengenal Gejala Rhinitis Alergi dan Rhinitis Infeksi Pilek

Biasanya rhinitis alergi menampakkan gejala yang berbeda-beda pada setiap orang. Ada orang yang mengalami rhinitis alergi dengan gejala ringan, ada pula yang mengalami gejala lebih berat hingga mengganggu kelancaran aktivitas. Pada umumnya, gejala rhinitis yang disebabkan alergi langsung muncul beberapa saat setelah berinteraksi dengan alergen. Beberapa gejala rhinitis alergi adalah sebagai berikut:

  • Hidung berair atau tersumbat.
  • Hidung gatal.

  • Bersin-bersin setelah berinteraksi dengan alergen.

  • Bersin di pagi hari.

  • Mata berair, membengkak, terasa gatal, atau kelopak bawahnya jadi berwarna gelap.

  • Gatal-gatal pada mulut dan tenggorokan.

  • Timbul ruam pada permukaan kulit.

  • Batuk-batuk.

  • Tubuh lemas.

  • Tidak disertai demam, sakit kepala, dan nyeri otot.

  • Dalam kondisi yang lebih parah, rhinitis alergi bisa menyebabkan gangguan tidur, telinga sakit dan berdenging, atau muncul cairan dari telinga bagian tengah (otitis media).

Sebenarnya perbedaan gejala rhinitis alergi dan rhinitis infeksi pilek dapat diamati secara kasat mata. Gejala pada rhinitis infeksi pilek akan muncul beberapa hari pasca tubuh terinfeksi virus atau bakteri. Beberapa gejala khas rhinitis infeksi pilek, antara lain:

  • Hidung berair dan gatal.

  • Hidung tersumbat.

  • Nyeri tenggorokan dan nyeri otot.

  • Batuk sepanjang hari.

  • Sakit kepala.

  • Demam atau meriang.

  • Lendir dari hidung berwarna putih, kuning, atau hijau.

Apa Saja yang Menjadi Penyebab Rhinitis?

Beberapa penyebab rhinitis alergi, yaitu:

  • Debu.

  • Serbuk sari tanaman.

  • Tungau dan kutu.

  • Spora jamur atau kapang.

  • Kulit dan bulu hewan.

  • Serbuk gergaji.

  • Lateks.

Selain beberapa penyebab utama tersebut, risiko rhinitis alergi juga semakin besar akibat beberapa faktor pencetus ini:

  • Faktor genetik, yaitu ketika orang tua atau saudara kandung memiliki riwayat alergi yang sama.

  • Alergi jenis lain, misalnya asma atau dermatitis atopik.

  • Sering terkena paparan asap rokok.

  • Cuaca dingin atau lingkungan sekitar yang lembap.

  • Polusi udara dari kendaraan bermotor atau zat residu pabrik.

  • Paparan parfum atau deodoran.

Sementara itu, penyebab rhinitis infeksi pilek adalah sebagai berikut:

  • Infeksi yang disebabkan lebih dari 200 jenis virus, terutama kelompok rhinovirus.

  • Infeksi bakteri Streptococcus pyogenes dan Streptococcus kelompok A.

  • Risiko rhinitis karena infeksi pilek akan semakin besar karena beberapa faktor pencetus berikut ini:

  • Melakukan kontak fisik dengan orang-orang yang sedang pilek.

  • Musim pancaroba.

  • Daya tahan tubuh sedang menurun.

  • Beraktivitas di lingkungan yang kondisinya lembap.

Diagnosis Rhinitis

Masalah hidung berair, gatal, dan bersin-bersin tak lantas bisa didiagnosis sebagai gejala rhinitis alergi atau rhinitis infeksi pilek. Biasanya dokter akan melakukan tes alergi untuk menguji apakah kamu memiliki riwayat rhinitis alergi atau tidak. Bila dokter tidak menemukan penyebab alergi, kamu wajib melalui prosedur rinoskopi (nasal endoskopi atau teropong hidung) atau CT Scan agar penyebab rhinitis bisa diidentifikasi secara akurat.

Komplikasi Akibat Rhinitis

Penyakit rhinitis yang mengganggu kesehatanmu tak boleh diabaikan. Kamu wajib mengatasinya secara telaten supaya terhindar dari beberapa komplikasi penyakit berikut ini:

1. Perennial Allergic Rhinitis

Rhinitis perennial adalah reaksi alergi kronis yang bisa terjadi sepanjang tahun seperti pilek yang tak kunjung sembuh. Gejalanya sama dengan rhinitis alergi tetapi akan berkembang menjadi pilek menahun bila tidak ditangani secara intensif. Jika kamu mengalami penyakit ini selama bertahun-tahun, kemungkinan besar dokter menganjurkan imunoterapi sebagai solusinya supaya sistem imun tubuh tidak sensitif terhadap alergen.

2. Sinusitis

Komplikasi penyakit yang satu ini paling sering terjadi pada pengidap rhinitis. Sinusitis adalah peradangan pada rongga tengkorak dalam yang berhubungan dengan saluran hidung (disebut sinus). Secara alami, sinus menghasilkan lendir yang mengalir keluar melalui hidung lewat saluran-saluran kecil. Namun, saluran yang meradang akan menyebabkan lendir terjebak dalam rongga tengkorak dan menimbulkan infeksi. Gejala sinus mirip dengan pilek biasa tetapi disertai beberapa gejala lain seperti nyeri di sekitar mata dan pipi, lendir kental berwarna kuning atau hijau, kemampuan mencium berkurang atau hilang, demam ringan, sakit kepala, dan mudah lelah.

3. Polip Hidung

Polip adalah daging tumbuh pada bagian dalam rongga hidung dan dapat disebabkan oleh peradangan yang tidak ditangani secara serius. Polip yang terus membesar bisa menghambat aliran udara pada hidung dan mengurangi kemampuan mencium. Gejala lainnya yang turut menyertai polip hidung adalah mimisan, hidung berair atau tersumbat, lendir pada kerongkongan, dan sering mendengkur.

4. Sleep Apnea

Rhinitis juga bisa menyebabkan gangguan tidur yang disebut sleep apnea. Orang-orang yang mengidap sleep apnea akan mengalami henti napas beberapa saat ketika tidur. Tak hanya menyebabkan tubuh kekurangan oksigen, penyakit ini juga berbahaya karena bisa berujung kematian. Beberapa ciri sleep apnea antara lain mendengkur keras, terengah-engah ketika tidur, terbangun dengan mulut kering, sakit kepala ketika bangun, dan kantuk berlebihan pada siang hari (hipersomnia).

5. Infeksi Telinga Tengah (Otitis Media)

Penyakit rhinitis yang mengganggu saluran penghubung bagian belakang hidung dan telinga tengah (saluran eustachius) akan menimbulkan infeksi telinga tengah. Hal tersebut menyebabkan cairan menumpuk pada bagian tengah telinga dan memicu infeksi. Biasanya infeksi saluran tengah ditandai beberapa gejala khas seperti sakit telinga, demam tinggi melebihi 380 Celsius, gatal dan iritasi pada bagian dalam telinga, keluar cairan dari telinga, dan fungsi pendengaran terganggu.

Cara Mencegah Rhinitis

Jangan panik menghadapi serangan rhinitis yang mengganggu kesehatanmu. Kamu bisa mengantisipasinya dengan melakukan beberapa cara mencegah rhinitis ini sehingga kamu selalu sehat:

  • Mengenali penyebab alergi (alergen) sehingga kamu bisa menghindari kontak dengan alergen tersebut.

  • Mencuci tangan menggunakan air mengalir yang bersih dan sabun antiseptik supaya kebersihan tangan tetap terjaga. Tangan yang kotor merupakan penyebab utama rhinitis alergi maupun rhinitis akibat infeksi pilek. Itulah sebabnya kamu wajib telaten menjaga kebersihan tangan. Mulai sekarang, mari membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun cuci tangan Lifebuoy Total 10.

Sabun cuci tangan Lifebuoy Total 10 mengandung ActivSilver Formula yang memberikan perlindungan terhadap 10 kuman penyebab masalah kesehatan yang berevolusi semakin kuat. Produk Lifebuoy yang satu ini dapat memberikan perlindungan secara total dan menyeluruh pada kulit dan formula mutakhirnya terbukti melindungi dari kuman dalam 10 detik. Risiko rhinitis akibat tangan yang kotor dapat diminimalkan bila kamu rutin mencuci tangan setelah beraktivitas.

  • Jangan terlalu sering memegang dan mengucek-ngucek hidung karena berisiko menyebabkan luka dan infeksi, terutama kalau tanganmu sedang kotor.

  • Menjaga kebersihan lingkungan sekitar, terutama bagian interior rumah. Kalau kamu mengalami rhinitis alergi, pastikan bahwa seisi rumah dan sekitarnya sudah terbebas dari alergen.

  • Mencuci perabot rumah (misalnya seprai, tirai, bantal sofa, dan taplak meja) secara rutin minimal 2 minggu sekali agar tidak menjadi tempat bersembunyi debu dan kotoran.

  • Membersihkan seisi rumah secara rutin dengan vacuum cleaner yang dilengkapi filter HEPA agar proses filtrasi debu dan kotoran berlangsung maksimal.

  • Menggunakan masker ketika bepergian atau saat berinteraksi dengan orang-orang yang sedang sakit.

  • Memiliki waktu tidur yang cukup (minimal 7 jam per hari) agar sistem imun tubuh tahan terhadap serangan penyakit.

  • Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang setiap hari untuk menjaga daya tahan tubuh.

  • Menjauhi paparan asap rokok dan polusi udara di luar maupun dalam ruangan.

  • Memastikan bahwa rumah memiliki sistem ventilasi yang baik agar sirkulasi udara selalu lancar.

Bagaimana Cara Mengobati Rhinitis

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengobati rhinitis adalah sebagai berikut:

  • Mengatasi rhinitis alergi dengan mengonsumsi antihistamin (obat anti alergi) dan dekongestan (obat pereda hidung tersumbat) sesuai anjuran dokter.

  • Menggunakan obat tetes mata dan obat semprot hidung kalau rhinitis alergi disertai gejala lain seperti mata gatal, hidung gatal, dan hidung berair. Beberapa jenis obat semprot hidung yang biasanya digunakan untuk meringankan rhinitis alergi antara lain spray garam, spray kortikosteroid, spray antihistamin, dan spray antikolinergik (untuk mengatasi hidung berair).

  • Menjalani proses imunoterapi (suntikan anti anti alergi) bila rhinitis akibat alergi sudah parah dan menahun. Saat menjalani imunoterapi, kamu harus menerima suntikan 1 hingga 3 kali seminggu selama 3 sampai 6 bulan hingga tubuh tidak bereaksi berlebihan terhadap alergen. Bahkan, ada pula orang yang menerima suntikan anti alergi selama 3 hingga 5 tahun.

  • Mengonsumsi obat Sublingual Immunotherapy (SLIT) dengan penempatan di bawah lidah. Jenis obat ini ampuh untuk mengatasi rhinitis alergi yang disebabkan serbuk sari tanaman, rumput, tungau, dan bulu hewan.

  • Mengobati rhinitis akibat infeksi pilek bisa dilakukan dengan mengonsumsi paracetamol, ibuprofen, atau obat antivirus. Namun, proses penyembuhan rhinitis pilek membutuhkan waktu lebih dalam dibandingkan rhinitis alergi, yaitu pada kisaran beberapa hari.

  • Minum banyak air hangat dan menghirup uap hangat supaya tingkat kekentalan lendir dalam hidung berkurang.

  • Mengonsumsi makanan atau minuman hangat yang mengandung jahe, madu, atau bawang putih. Ketiga bahan tersebut mengandung anti bakteri alami yang dapat mempercepat penyembuhan rhinitis.

Jangan biarkan rhinitis alergi atau rhinitis infeksi pilek mengganggu produktivitas dan kenyamananmu, ya. Mulai sekarang, kamu harus lebih sigap mencegah rhinitis sehingga kamu selalu sehat dan bersemangat.

Lifebuoy Body Wash

Selebihnya dari Lifebuoy:

Sering Dikira Sama, Ini 5 Perbedaan Gejala Selesma dan Flu

Gejala penyakit selesma sering dianggap sebagai flu. Padahal penyakit selesma dan flu berbeda. Berikut 5 perbedaan gejala selesma dan flu.

Yuk Mengenal Varian Baru Virus Corona Agar Kita Bisa Mencegah dan Tidak Mudah Tertular

Pandemi yang tak kunjung usai hingga munculnya varian baru virus corona semakin membuat kekhawatiran masyarakat bertambah

3 min read

Bau Badan

Untuk anda yang sering beraktifitas diluar rumah, tentunya ingin terhindar dari bau badan. Yuk, simak informasi menarik seputar bau badan disini!

Apa yang Dimaksud Infeksi Saluran Pernapasan Atas dan Bawah?

Penyakit infeksi pernafasan terbagi menjadi dua jenis, yakni infeksi saluran pernafasan atas dan bawah. Lalu, apa beda keduanya? Yuk, cari tahu di sini!