Daftar Imunisasi Dasar yang Wajib untuk Anak Sekolah
Imunisasi adalah salah satu cara meningkatkan sistem imun tubuh anak. Makanya, penting bagi orangtua untuk tahu jadwal dan daftar imunisasi dasar anak.

Imunisasi tidak hanya dilakukan saat bayi dan balita saja, di sekolah dasar pun anak masih mendapatkan imunisasi. Imunisasi sendiri merupakan salah satu cara pencegahan yang efektif sekaligus murah dalam mengatasi penyakit. Lantas, kapan dan apa saja jenis imunisasi yang harus diberikan kepada anak sekolah dasar? Mari simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Mengenal Apa itu Imunisasi Imunisasi adalah proses membentuk antibodi dalam tubuh yang dilakukan dengan cara memberikan vaksin. Vaksin sendiri adalah suatu zat atau senyawa yang mengandung bakteri atau virus penyebab penyakit yang telah dilemahkan atau sudah dimatikan. Ketika vaksin masuk ke dalam tubuh, vaksin akan merangsang sistem imun untuk membentuk antibodi sehingga diharapkan seseorang akan lebih tangguh melawan infeksi atau serangan penyakit tertentu.
Kendati begitu, penting untuk dipahami orangtua bahwa pemberian vaksin ini bukan berarti membuat anak 100 persen kebal dari penyakit tertentu. Meski tetap memiliki potensi untuk terkena penyakit, risiko yang dihadapi oleh anak yang divaksin umumnya cenderung lebih kecil daripada anak yang tidak divaksin sama sekali. Tak hanya itu, sekalipun anak terinfeksi suatu penyakit, biasanya gejala yang mereka timbulkan tidak akan terlalu parah dan membahayakan nyawa mereka. Sebaliknya, anak-anak yang tidak mendapatkan vaksin sama sekali umumnya lebih rentan untuk terkena berbagai penyakit infeksi, mengalami sakit yang lebih berat, serta berisiko tinggi terkena komplikasi serius seperti kecacatan, atau bahkan kematian.
Manfaat Imunisasi bagi Anak Umur Sekolah Dasar

Pada prinsipnya, imunisasi adalah sebuah bentuk pencegahan. Ini karena imunisasi membantu seseorang terhindar dari penyakit infeksi tertentu. Pada bayi, imunisasi wajib diberikan mulai dari usianya kurang dari 24 jam hingga setidaknya 1 tahun. Hal ini dilakukan untuk membantu membentuk dan meningkatkan kekebalan alami. Seperti yang diketahui, sistem imunitas bayi umumnya masih lemah dan dalam tahap perkembangan.
Ketika usia anak semakin bertambah, idealnya sistem kekebalan tubuh mereka juga akan semakin meningkat. Sayangnya, hal tersebut tidak menjamin mereka terbebas dari risiko penyakit infeksi lain di usianya yang semakin bertambah itu. Inilah sebabnya, setelah melakukan imunisasi wajib di usia bayi hingga balita, anak tetap harus mendapatkan imunisasi lanjutan ketika memasuki sekolah dasar. Selain untuk memperkuat sistem imun tubuh, imunisasi lanjutan untuk anak sekolah dasar juga menyimpan banyak manfaat lain, seperti:
1. Mencegah anak terinfeksi penyakit
Sistem kekebalan tubuh dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang kompleks. Sistem ini terdiri dari banyak sel, jaringan, dan organ yang semuanya saling bekerja sama untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit. Saat vaksin dimasukkan ke dalam tubuh, vaksin akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi.
Setelah antibodi terbentuk, antibodi akan bertugas menetralkan racun yang dihasilkan organisme sekaligus mengaktifkan komplemen, yakni bagian dari sistem imun yang membantu melawan bakteri, virus, ataupun sel-sel yang menginfeksi tubuh. Hal inilah yang membantu anak terlindungi dari berbagai macam penyakit berbahaya di kemudian hari.
2. Melindungi anak dari risiko kematian
Tahukah kamu, sebelum vaksin ditemukan, tingkat kematian anak-anak akibat terkena infeksi virus dan kuman begitu tinggi? Ini karena sistem imun anak yang masih lemah belum cukup mampu melawan berbagai kuman dan virus penyebab berbagai penyakit yang masuk ke tubuh. Akibatnya, anak lebih berisiko tertular penyakit dan mengalami sakit yang parah.
Kabar baiknya, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi kedokteran, kehadiran vaksin dapat secara efektif membantu meminimalisir dan bahkan menurunkan angka kematian anak akibat terinfeksi suatu penyakit tertentu.
3. Melindungi orang lain
Ternyata manfaat imunisasi tidak hanya dirasakan oleh anak-anak saja, tapi juga orang-orang yang ada di sekitarnya. Kenapa bisa begitu? Faktanya, imunisasi membuat virus dan kuman yang menginfeksi tubuh anak tidak mudah menyebar ke kakak, adik, maupun teman-teman yang ada di sekitarnya. Lebih jauh, imunisasi dapat memicu herd immunity, alias kekebalan kelompok.
Kondisi tersebut terjadi ketika efek vaksin tidak hanya sebatas melindungi orang yang melakukan imunisasi saja, tetapi juga memberikan manfaat untuk mereka yang tidak diimunisasi. Inilah sebabnya, semakin banyak anak yang diimunisasi dan mendapatkan vaksin, semakin rendah pula potensi penyebaran suatu penyakit di kalangan anak-anak. Rincian Daftar Imunisasi Bagi Anak Usia Sekolah Dasar dan Jadwalnya Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menetapkan jenis imunisasi wajib untuk bayi dan imunisasi lanjutan bagi anak sekolah dasar. Imunisasi lanjutan bagi anak sekolah dasar umumnya adalah pengulangan atau booster dari imunisasi wajib yang telah dilakukan saat bayi dan balita.
Mengacu pada Peraturan Kementerian Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017, ada tiga jenis imunisasi lanjutan untuk anak usia sekolah dasar yang masuk ke dalam program kesehatan Indonesia. Ketiganya meliputi:
- Diphtheria tetanus (DT)
- Campak
- Tetanus diphtheria (Td)
Pemberian ketiga jenis imunisasi di atas tidak dilakukan secara asal. Sebaliknya, pemerintah telah menetapkan jadwal pemberian imunisasi bagi anak usia sekolah dasar. Berikut rinciannya:
- Kelas 1 SD: Imunisasi campak di bulan Agustus dan imunisasi DT di bulan November.
- Kelas 2-3 SD: Imunisasi Td di bulan November
Sama seperti imunisasi wajib untuk bayi dan balita, imunisasi lanjutan untuk anak sekolah juga tidak dipungut biaya sama sekali, alias gratis. Hal ini karena imunisasi lanjutan masuk dalam program imunisasi nasional sehingga disubsidi oleh pemerintah. Daftar Imunisasi Lanjutan Lainnya untuk Anak Usia Sekolah Menurut CDC Mengutip dalam laman resmi Center for Disease Control and Prevention (CDC), anak-anak usia sekolah dasar juga memerlukan sejumlah imunisasi lain untuk menunjang sistem imun tubuhnya. Berikut adalah jenis imunisasi lainnya yang perlu didapatkan anak usia sekolah dasar menurut CDC.
- Imunisasi flu. Sebagai penyakit musiman, imunisasi jenis ini juga tidak kalah penting untuk diberikan pada anak-anak mulai dari usia mereka 7 hingga 18 tahun. Secara umum, pemberian vaksin flu dapat diberikan pada semua anak dengan kondisi yang berbeda-beda.
- Imunisasi HPV, alias Human papillomavirus. Anak-anak bisa mendapatkan imunisasi jenis ini mulai dari usianya 11-12 tahun. Dalam beberapa kasus tertentu, imunisasi ini juga dapat diberikan pada anak usia 9-10.
- Imunisasi dengue. Jenis imunisasi ini merupakan upaya pencegahan infeksi dari virus dengue, atau virus penyakit demam berdarah (DBD). Pemberian vaksin dengue dapat dilakukan pada anak usia 9 hingga 16 tahun. Total pemberian vaksinnya sendiri sebanyak 3 kali dengan jarak 6 bulan per vaksin.
- Imunisasi meningitis. Jenis imunisasi ini termasuk yang khusus, dan tidak semua anak mungkin membutuhkannya. Sebagai orangtua, kamu perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak untuk memastikan bahwa anak memang membutuhkannya atau tidak. Jikapun Si Kecil termasuk yang membutuhkannya, biasanya pemberian vaksin meningitis dapat dilakukan saat usia anak 11 sampai 12 tahun.
Karena berbagai jenis imunisasi di atas sifatnya rekomendasi dari CDC, ada baiknya orangtua tetap berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter anak dan tim medis. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa anak memang layak untuk diberikan imunisasi atau tidak. Selain itu, berbeda dengan imunisasi lanjutan seperti DT, tD, dan campak yang tidak dikenakan biaya sama sekali karena masuk ke dalam program imunisasi nasional, jenis imunisasi di atas umumnya berbayar.
Harga yang dipatok untuk tiap jenis imunisasi tersebut pun berbeda, tergantung dari merek vaksin yang digunakan dan ketentuan pihak layanan kesehatan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan detail informasi mengenai keempat vaksin di atas, termasuk harga dan ketersediaannya, kamu bisa datang langsung ke rumah sakit atau klinik kesehatan terdekat.
Apa Akibatnya Jika Imunisasi Dasar Anak Terlewatkan?

Sebagai orangtua, kamu mungkin merasa cemas dan khawatir ketika melewatkan jadwal imunisasi lanjutan untuk anak sekolah dasar. Mengingat, imunisasi tersebut termasuk jenis imunisasi yang direkomendasikan oleh ahli. Kabar baiknya, orangtua tidak perlu khawatir jika melewatkan jadwal imunisasi lanjutan untuk anak sekolah. Selama anak tidak terinfeksi penyakit tertentu, Si Kecil masih punya kesempatan untuk mendapatkan imunisasi di kemudian hari. Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter anak langganan kamu untuk mengetahui jadwal, jenis, dan dosis imunisasi yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Pada prinsipnya, lupa dengan jadwal imunisasi anak lebih dapat ditolerir daripada tidak imunisasi sama sekali. Pasalnya, jika orangtua melewatkan jadwal imunisasi anak karena lupa, maka anak dapat mengikuti imunisasi susulan di kemudian hari. Namun, jika anak tidak melakukan imunisasi sama sekali, tentunya dapat berakibat fatal untuk kesehatannya di masa depan. Ini karena ketika anak yang sudah mendapatkan vaksin, tubuhnya otomatis memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat untuk menyerang virus tertentu.
Sebaliknya, jika anak tidak mendapatkan vaksin, maka tubuh mereka cenderung lebih rentan terkena berbagai penyakit akibat sistem imunnya yang lemah. Ragam Cara Lain untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh Anak Selain imunisasi, cara lain yang bisa dilakukan untuk menjaga sistem imunitas tubuh adalah dengan banyak mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Ingat, apa pun yang kamu makan setiap hari akan memengaruhi kondisi kesehatan secara keseluruhan. Inilah sebabnya, pastikan bahwa setiap hari kamu benar-benar mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang.
Hal ini dapat dimulai sesederhana membiasakan diri menghindari makanan yang tinggi gula dan lemak, serta memperbanyak makan sayur-sayuran dan buah-buahan. Perhatikan pula cara mengolah makanan. Upayakan untuk menghindari makanan yang digoreng dengan banyak minyak. Merebus, menumis, dan memanggang adalah sejumlah cara mengolah makanan menjadi lebih sehat yang patut untuk dicoba.
Menjaga daya tahan tubuh juga dapat dilakukan dengan cara rutin menjaga kebersihan diri. Menjaga kebersihan diri adalah kunci penting agar tubuh tetap sehat karena mampu mengurangi risiko kamu maupun orang terdekat terserang berbagai virus penyebab penyakit. Seperti yang diketahui, virus, bakteri, dan kuman dapat dengan mudah menyebar dari satu orang ke orang lainnya melalui kontak langsung atau bahkan menyentuh suatu barang yang telah disentuh oleh orang yang terinfeksi. Oleh karena itu, membersihkan diri dengan cara rutin mandi adalah hal kecil yang sebaiknya tidak sepelekan dan dilewatkan begitu saja. Untuk mendapatkan perlindungan yang optimal, kamu dapat mandi dengan sabun cair Lifebuoy Total 10.
Lifebuoy Sabun Cair Total 10 efektif membantu menghilangkan kotoran yang menempel di kulit sekaligus melawan kuman berbagai penyebab penyakit. Ini karena formula timol aktif dan ActivSilver di Lifebuoy Total 10 terbukti dapat berperan antiseptik alami yang dapat menghilangkan kuman yang dapat menyebabkan 10 jenis infeksi kulit.

Selebihnya dari Lifebuoy:
Sering Dikira Sama, Ini 5 Perbedaan Gejala Selesma dan Flu
Gejala penyakit selesma sering dianggap sebagai flu. Padahal penyakit selesma dan flu berbeda. Berikut 5 perbedaan gejala selesma dan flu.
Yuk Mengenal Varian Baru Virus Corona Agar Kita Bisa Mencegah dan Tidak Mudah Tertular
Pandemi yang tak kunjung usai hingga munculnya varian baru virus corona semakin membuat kekhawatiran masyarakat bertambah
3 min read
Bau Badan
Untuk anda yang sering beraktifitas diluar rumah, tentunya ingin terhindar dari bau badan. Yuk, simak informasi menarik seputar bau badan disini!
Apa yang Dimaksud Infeksi Saluran Pernapasan Atas dan Bawah?
Penyakit infeksi pernafasan terbagi menjadi dua jenis, yakni infeksi saluran pernafasan atas dan bawah. Lalu, apa beda keduanya? Yuk, cari tahu di sini!