Menurunnya kualitas kesehatan penduduk merupakan salah satu dampak pencemaran lingkungan. Zat-zat residu yang ditimbulkan pencemaran lingkungan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan serius.
28 April 2016 | 3 min read
Menurunnya kualitas kesehatan penduduk merupakan salah satu dampak pencemaran lingkungan. Zat-zat residu yang ditimbulkan pencemaran lingkungan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan serius.
Selama ini masih banyak masyarakat yang belum mengetahui dampak pencemaran lingkungan bagi kesehatan. Faktanya, banyak penyakit yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan tersebut. Tujuh penyakit berikut merupakan yang paling rentan:
Asma
Kondisi udara yang kotor dan mengandung banyak zat berbahaya akan meningkatkan risiko asma. Zat-zat asing yang masuk ke saluran pernapasan akan mengganggu kelancaran proses bernapas. Akibatnya, Anda rentan terhadap asma. Beberapa gejala yang mengganggu seperti sesak napas, batuk, dan napas berbunyi pun sulit dihindari. Pengidap asma harus mengonsumsi obat khusus untuk mengembalikan fungsi saluran pernapasan seperti sedia kala.
Kanker Paru-Paru
Beberapa zat penyebab polusi (polutan) yang terdapat di udara ternyata memiliki sifat pemicu kanker (karsinogenik). Bila zat-zat tersebut menumpuk dalam paru-paru, kemungkinan besar sel paru-paru akan berkembang secara tidak normal. Sel-sel liar tersebut berpotensi menimbulkan kanker paru-paru di kemudian hari.
Gangguan Kesehatan Jantung
Bila udara yang Anda hirup didominasi oleh zat berbahaya, jantung harus bekerja ekstra keras untuk mengumpulkan oksigen bagi organ-organ tubuh lainnya. Jika hal ini terjadi terus-menerus, tentu saja kondisi kesehatan jantung rentan terganggu. Sejumlah penyakit serius seperti jantung koroner dan penyumbatan pembuluh darah pun tak dapat dihindari.
Typhus
Penyakit tifus sering diremehkan dan disalahartikan sebagai rasa lelah biasa. Padahal, penyakit tifus yang tidak ditangani secara serius bisa membahayakan keselamatan jiwa. Virus typhus akan melemahkan sistem pencernaan dan menurunkan daya tahan tubuh. Pengidap tifus harus istirahat total dan mengonsumsi makanan bergizi yang teksturnya sangat halus. Hal ini harus dilakukan supaya sistem pencernaan tidak terbebani dan proses pemulihan pun bisa berlangsung lebih cepat.
Penurunan Fungsi Hati dan Ginjal
Penurunan fungsi hati dan ginjal bisa disebabkan oleh pencemaran tanah. Logam berat yang mengakibatkan pencemaran tanah sangat berbahaya bila masuk ke tubuh. Kontaminasi logam berat akan membuat organ hati dan ginjal bekerja keras saat menyaringnya agar tidak masuk ke dalam organ tubuh lainnya. Organ hati dan ginjal yang bekerja ekstra keras akan lebih mudah rusak. Kondisi pengerasan hati (sirosis) dan gagal ginjal adalah gangguan kesehatan kronis yang bisa menyebabkan kematian.
Diare
Bakteri penyebab diare dapat berkembang biak secara maksimal di tempat yang kotor. Jika air atau makanan yang kotor tersebut masuk ke tubuh Anda, maka bakteri yang ada di dalamnya akan menyebabkan diare. Mencuci tangan dengan benar dan menyantap makanan higienis adalah cara mudah yang patut Anda lakukan agar terhindar dari diare. Jadikan pola makan sehat dan mencuci tangan sebagai bagian dari kebiasaan Anda mulai hari ini.
Hepatitis A
Selain diare, virus hepatitis A juga menular melalui air yang kotor. Virus ini akan mengganggu fungsi hati untuk menyaring racun. Infeksi virus hepatitis A rentan menyebabkan tingginya kadar bilirubin dalam darah, rasa mual, demam, dan hilangnya nafsu makan. Penanganan hepatitis A harus dilakukan secara intensif agar virus yang ada pada tubuh Anda lekas hilang dan tidak menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih parah.
Di Indonesia, diare berada pada urutan kedua daftar penyebab tertinggi angka kematian bayi. Hasil riset yang diterbitkan oleh Pusdatin Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada 2015 menyebutkan, 2,9 juta rakyat Indonesia menderita Hepatitis. Bahkan, di beberapa provinsi, penyakit Hepatitis A berada pada level Kejadian Luar Biasa (KLB), artinya perlu diwaspadai. Jika ditelaah, diare dan hepatitis A memiliki satu persamaan: kedua penyakit ini juga disebabkan oleh pencemaran air.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan kondisi pencemaran air terparah di dunia. Data Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Hidup dan Kehutanan tahun 2015 mencatat bahwa 68% kualitas air sungai di Indonesia berstatus ‘tercemar berat’. Hal inilah yang turut mempengaruhi tingginya kasus penyakit diare di kalangan masyarakat, terutama bagi masyarakat yang langsung memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari.
Pemerintah telah berupaya memperbaiki kondisi pencemaran air tersebut secara serius agar masyarakat berkesempatan mendapatkan kualitas air bersih yang lebih baik. Selama ini, kondisi pencemaran berat tersebut sudah mengganggu taraf kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Proses pengolahan air pun harus melalui banyak tahap supaya layak pakai dan layak konsumsi. Aktivitas pembersihan sungai menjadi salah satu fokus utama untuk menanggulangi pencemaran air yang telanjur parah.
Kini, masyarakat harus memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya kualitas kesehatan. Jangan sampai dampak pencemaran lingkungan tersebut berisiko mengganggu kesehatan bahkan sampai mengancam keselamatan jiwa. Selain kesadaran untuk tidak membuang sampah ke sungai, pola hidup sehat juga harus menjadi fokus perhatian masyarakat. Membersihkan diri dan mencuci tangan dengan cara yang benar ternyata ampuh meminimalkan penyebaran penyakit. Anda pun tak perlu mengkhawatirkan kondisi kesehatan diri sendiri dan keluarga bila sudah menjalani pola hidup sehat secara konsisten.
Sumber:
www.theworldcounts.com/stories/How-Does-Pollution-Affect-Humans
www.livestrong.com/article/176670-diseases-caused-by-air-pollution/
www.newhealthadvisor.com/Diseases-Caused-By-Water-Pollution.html
http://www.pusdatin.kemkes.go.id/article/view/15073000001/w-a-s-p-a-d-a
https://health.detik.com/read/2016/04/28/184911/3199281/764/