Ancaman penyakit yang disebabkan oleh bakteri memang sangat meresahkan. Sebab, kontaminasi bakteri bisa terjadi kapan saja dan di mana saja tanpa Anda sadari. Untuk menghindari dan mencegah risiko kontaminasi bakteri penyebab penyakit, tak ada salahnya Anda mengenali terlebih dahulu berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Dengan begitu, Anda bisa melakukan langkah tepat untuk mencegahnya.
Mengenal 7 Penyakit yang Disebabkan oleh Bakteri
Jenis penyakit yang dapat memengaruhi kesehatan tubuh manusia memang sangat beragam. Penyebabnya pun bermacam-macam, mulai dari peradangan bagian tubuh tertentu, infeksi jamur, hingga kontaminasi virus dan bakteri. Di antara berbagai penyebab penyakit tersebut, pengaruh bakteri menjadi salah satu yang cukup meresahkan dan bisa menimbulkan dampak berbahaya. Sebab, serangan bakteri jahat dalam jumlah banyak dapat berisiko melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia dan membuat Anda jatuh sakit. Lalu, penyakit apa saja sih yang muncul sebagai akibat serangan bakteri? Berikut adalah 7 jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri:
1. Diare
Diare merupakan salah satu penyakit saluran pencernaan yang umum ditemukan. Khususnya jenis diare pada anak, apabila dibiarkan begitu saja, bisa menimbulkan dampak berbahaya. Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, parasit, maupun virus. Ada ribuan jenis organisme yang dapat menginfeksi saluran pencernaan dan menjadi penyebab diare. Dari kelompok bakteri, ada empat jenis bakteri yang kerap ditemukan menjadi penyebab utama terjadinya kasus-kasus diare di berbagai belahan dunia, Keempat bakteri tersebut yaitu Campylobacter, Salmonella, Shigella, dan E. Coli. Jika mengontaminasi tubuh, empat jenis bakteri ini dapat membawa efek berbahaya. Berikut ini adalah karakteristik masing-masing bakteri penyebab diare yang perlu Anda tahu.
- Campylobacter: Infeksinya terjadi melalui media makanan, misalnya daging yang tidak dimasak hingga matang, susu dan produk turunannya yang tidak dipasteurisasi, atau air yang terkontaminasi. Untungnya, bakteri ini mudah mati jika terpapar oksigen atau berada dalam lingkungan yang kering.
- Shigella: Bakteri Shigella biasanya menyebabkan diare yang disertai darah. Kasus diare akibat Shigella muncul pada komunitas yang gaya hidupnya kurang higienis. Bakteri ini hidup di air dan dapat menempel pada makanan. Wabah diare akibat Shigella bisa diminimalkan bila Anda rajin mencuci tangan dengan sabun.
- E.coli: Jenis bakteri ini sering menjadi penyebab utama kasus diare. Kebanyakan bakteri E. Coli tidak berbahaya, dan sering hidup dalam saluran pencernaan manusia. Namun, beberapa jenis bakteri ini dapat mengeluarkan racun yang menimbulkan infeksi akut dan diare. Umumnya, infeksi terjadi pada anak-anak.
- Salmonella: Salmonella kerap ditemukan pada daging mentah, produk berbahan dasar susu. dan hewan reptilia. Setelah masuk ke tubuh, Salmonella dapat berkembang cepat. Gejala diare dapat muncul dalam rentang waktu 12 jam hingga tiga hari dan dapat bertahan hingga tujuh hari. Bakteri ini dapat mati pada suhu tinggi, sehingga Anda bisa mencegahnya dengan cara memasak makanan hingga matang sempurna.
2. Disentri
Disentri adalah penyakit infeksi usus yang menyebabkan diare disertai lendir dan darah. Gejala disentri ditandai dengan diare, rasa mual dan muntah, demam, serta kram perut yang berlangsung selama tiga hingga tujuh hari. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini dapat terjadi akibat pengaruh dua jenis bakteri jahat, yakni bakteri Shigella dan Entamoeba hystolitica. Khusus jenis bakteri yang disebutkan terakhir, pada dasarnya merupakan satu jenis amoeba yang sering ditemukan di daerah tropis. Gejala disentri serius hingga menyebabkan dehidrasi harus ditangani melalui rawat inap di rumah sakit. Pemberian obat disentri dan perawatan intensif perlu dilakukan sekaligus untuk mengisolasi agar bakteri penyebab disentri tidak menular ke orang lain.
3. Tuberkulosis
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini kerap menjadi momok menakutkan dan membuat pengidapnya dijauhi. Infeksi tuberkulosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Wabah penyakit ini ditandai oleh beberapa gejala khusus termasuk batuk dalam kurun waktu tiga minggu bahkan lebih. Biasanya, batuk kronis tersebut juga disertai dengan lendir dan darah. Beberapa gejala lain yang tampak pada pengidap tuberkulosis adalah demam tinggi, penurunan berat badan secara signifikan, nyeri dada, sesak napas, tidak nafsu makan, dan keringat berlebihan di malam hari. Pengidap tuberkulosis harus mengonsumsi obat secara teratur hingga enam bulan untuk membasmi bakteri penyebab penyakit yang mengganggu sistem pernapasan.
4. Pneumonia
Pneumonia merupakan istilah untuk menyebut penyakit radang paru-paru. Kondisi pneumonia akan menyebabkan paru-paru pengidapnya dipenuhi air atau lendir sehingga membuat pengidapnya sulit bernapas dan tak mampu melakukan banyak aktivitas. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini biasanya menunjukkan beberapa gejala yaitu batuk terus-menerus disertai dahak, demam dan mudah berkeringat, sesak napas, dan jantung berdegup cepat. Beberapa bakteri penyebab pneumonia adalah Streptococcus pneumoniae, Chlamydophilla pneumonia, dan Legionella pneumophila. Proses diagnosisnya melalui tahapan panjang berupa rontgen dada, tes darah, tes dahak, dan pemeriksaan kadar oksigen dalam darah. Dokter biasanya menangani penyakit serius ini dengan memberikan resep antibiotik, obat batuk, dan obat penghilang rasa sakit.
5. Meningitis
Penyakit meningitis atau radang selaput otak sering kali tidak dikenali hingga pengidapnya mengalami gangguan kesehatan yang parah. Beberapa jenis bakteri yang menyebabkan meningitis antara lain Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae, dan Streptococcus grup B. Pengidap meningitis biasanya menunjukkan gejala-gejala berupa mudah linglung, mual dan muntah, leher terasa kaku, sering demam dan menggigil, hingga lebih sensitif terhadap cahaya silau. Saat mulai parah, penderita meningitis juga akan sering sakit kepala dan pingsan. Orang-orang yang belum mendapat vaksin meningitis, pengidap diabetes, atau pernah menjalani transplantasi sumsum tulang lebih rentan terkena penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini.
6. Tipes
Penyakit tipes disebabkan oleh wabah bakteri Salmonella typhosa. Penyebarannya kerap terjadi melalui media makanan dan minuman atau orang-orang yang sedang mengidap tipes. Beberapa gejala yang menjadi tanda penyakit tipes yaitu demam tinggi hingga 40 derajat celcius, nyeri otot dan sakit kepala, timbul bintik-bintik merah pada kulit, serta diare dan muntah. Efek lain penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini juga menimbulkan rasa lesu, sakit perut, dan hilang nafsu makan. Orang yang sedang mengidap tipes harus beristirahat cukup dan mengonsumsi obat antibiotik untuk menghentikan perkembangan bakteri dan membuat tubuh kembali pulih.
7. Leptospirosis
Tikus sering dijumpai sebagai media penyebaran penyakit leptospirosis. Penyakit ini sebenarnya disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans. Beberapa gejala leptospirosis yang mirip dengan penyakit lain yaitu mual dan muntah, meriang dan sakit kepala, sakit perut dan diare, nyeri otot, hingga demam dan muncul ruam-ruam pada tubuh. Penyakit akibat infeksi bakteri ini harus ditangani secara intensif agar benar-benar sembuh. Sebab, komplikasinya bisa menyebabkan penyakit yang lebih serius seperti gagal ginjal, meningitis, dan kerusakan organ-organ tubuh lainnya.
Ketujuh penyakit yang disebabkan oleh bakteri tersebut sebenarnya dapat dicegah dengan cara yang sangat mudah. Salah satu cara paling praktis adalah dengan menjaga kebersihan dan rajin cuci tangan pakai sabun. Rangkaian produk sabun cuci tangan Lifebuoy bisa dipilih untuk melindungi kesehatan keluarga dan diri Anda sendiri. Dirancang dengan teknologi mutakhir, produk sabun cuci tangan Lifebuoy dapat membunuh kuman dalam 10 detik, berdasarkan hasil uji coba laboratorium. Jika bisa mencegah dengan langkah sederhana, kenapa harus menunggu hingga penyakit yang disebabkan oleh kuman menyerang?