Ciri-ciri Alergi Debu
Orang yang menderita alergi debu bisa mengalami beberapa gejala. Gejala alergi debu yang dialami satu orang dengan yang lain pun bisa jadi berbeda, tergantung tingkat keparahan alergi. Yuk, kenali ciri-ciri alergi debu yang paling sering muncul:
- Bersin
- Hidung berair
- Hidung tersumbat
- Hidung gatal
- Mata merah (kadang ditambah gatal)
- Batuk
- Nyeri wajah
- Kulit di bawah mata bengkak dan berwarna kebiruan
- Kulit gatal
- Langit-langit mulut gatal
- Tenggorokan gatal
- Sesak napas
- Serangan asma berat
Cara Mengatasi Alergi Debu
Walaupun Anda sudah melakukan berbagai cara untuk meminimalisasi paparan debu, terkadang reaksi alergi tetap dapat timbul. Bila Anda merasakan kemunculan ciri-ciri alergi debu, Anda dapat meredakannya menggunakan obat-obatan tertentu seperti di bawah ini.
Obat ini bekerja dengan menghambat kerja histamin, yaitu senyawa kimia yang ikut memicu timbulnya berbagai gejala alergi saat tubuh terpapar alergen. Obat ini lazim diresepkan dokter untuk meredakan reaksi alergi. Antihistamin tersedia dalam bentuk tablet, tetes mata, dan obat semprot hidung.
Obat ini sangat efektif untuk meredakan hidung berair atau tersumbat akibat alergi, tetapi tidak bisa meredakan gejala alergi lain. Bila gejala alergi yang Anda rasakan bervariasi, kemungkinan Anda harus minum lebih dari satu jenis obat. Namun, jangan memilih obat sendiri. Berkonsultasilah dengan dokter agar mendapat kombinasi obat yang aman dan tepat untuk meredakan gejala alergi Anda.
Obat yang tersedia dalam bentuk pil, obat semprot hidung, dan krim oles ini ampuh untuk mengatasi peradangan akibat alergi debu. Kortikosteroid bukan termasuk obat bebas karena harus diresepkan oleh dokter. Kortikosteroid membantu meredakan gejala hidung tersumbat, bersin, dan gejala lain yang mirip pilek.
Obat ini disuntikkan ke orang yang memiliki riwayat alergi parah atau anafilaksis dan bisa membahayakan jiwa. Epinefrin harus segera disuntikkan ke penderita alergi yang mengalami gejala pingsan, tekanan darah rendah, atau sesak napas.
Selain mengonsumsi obat-obatan di atas, Anda juga dapat melakukan imunoterapi untuk meringankan alergi debu. Imunoterapi adalah terapi yang bertujuan “melatih” sistem kekebalan tubuh agar tidak terlalu sensitif saat merespons masuknya zat asing, termasuk debu, ke dalam tubuh. Dalam situs web Hellosehat disebutkan imunoterapi untuk alergi terbagi ke dalam dua jenis:
- Terapi alergi subkutan (SCIT), yaitu dokter menyuntikkan alergen pada kulit kemudian mengamati reaksinya. Terapi ini dilakukan sebanyak 1-2 kali dalam seminggu selama enam bulan hingga beberapa tahun.
- Terapi alergi sublingual (SLIT), yaitu dokter meneteskan alergen ke bawah lidah kemudian mengamati reaksinya. Terapi ini dilakukan selama 3-5 tahun.
Setelah menjalani imunoterapi selama jangka waktu tertentu, reaksi alergi yang sebelumnya tergolong parah dapat menjadi lebih ringan. Pada sebagian orang, reaksi alergi bahkan bisa hilang sama sekali. Ini artinya sistem kekebalan tubuh Anda sudah lebih toleran terhadap paparan debu.
Cara Mencegah Timbulnya Reaksi Alergi Debu
Setelah mengenali ciri-ciri alergi debu, Anda perlu memahami bagaimana cara mencegahnya. Cara utama mencegah timbulnya gejala alergi debu tentu menghindari alergennya, yaitu debu. Namun, debu selalu ada di sekitar kita dan sulit dihindari dan Anda bisa meminimalisasi keberadaannya. Dikutip dari situs Alodokter, berikut tips mengurangi debu di rumah agar Anda terbebas dari reaksi alergi.
- Rajin membersihkan perabot rumah. Pastikan Anda juga membersihkan perabot yang jarang disentuh atau kerap terabaikan, seperti bagian bawah kursi atau sofa, kolong dan atas tempat tidur, dan sudut-sudut ruangan.
- Bersihkan lantai setiap hari. Permukaan ruangan memang tak bisa lepas dari debu. Untuk hasil bersih yang maksimal, Anda dianjurkan untuk menggunakan penyedot debu agar bisa menghilangkan debu dan mikroorganisme lain di rumah.
- Hindari menggunakan karpet. Karpet terbuat dari bahan yang dapat menyimpan debu, sehingga berpotensi memicu reaksi alergi. Bila Anda tetap memakai karpet, pastikan Anda membersihkannya setiap hari untuk mengurangi menumpuknya debu di karpet.
- Cuci seprai, selimut, dan tirai dengan air bersuhu di atas 50 derajat Celcius agar dapat membunuh tungau. Bila memungkinkan, gunakan seprai dan selimut anti-tungau, baik untuk Anda maupun untuk anak.
- Sebaiknya tidak menaruh terlalu banyak benda di rumah agar tidak menjadi tempat berkumpulnya debu. Bila Anda memang memiliki banyak benda seperti hiasan, atau aksesori lain, perlu dibersihkan secara berkala.
- Pisahkan kamar anak dengan tempat menyimpan mainan. Mainan anak, termasuk boneka, merupakan salah satu sumber debu. Menyimpan mainan anak di tempat khusus, dapat membantu menjaga kebersihan kamarnya.
- Bersihkan mainan anak secara rutin. Walaupun mainan anak sudah disimpan di tempat khusus, semua mainan dan tempat penyimpanannya harus tetap dibersihkan secara rutin. Jika tidak dilakukan, mainan anak akan menjadi sarang debu.
- Gunakan penyaring udara yang dilengkapi teknologi penyaring HEPA (high-efficiency particulate air). HEPA dapat menyaring alergen dengan partikel halus seperti tungau. Ingatlah untuk mengganti filternya setiap tiga bulan sekali agar alat tetap berfungsi dengan baik.
- Buka semua jendela di siang hari agar sinar matahari masuk ke dalam rumah dan mengurangi kelembapan. Ini dapat mencegah timbulnya jamur.
- Bagi Anda yang memiliki alergi debu, gunakan masker atau penutup hidung dan mulut saat sedang membersihkan rumah. Langkah ini cukup efektif untuk mencegah Anda menghirup debu dan menimbulkan reaksi alergi.
- Jaga kebersihan tubuh dengan rajin menggunakan produk pembersih antiseptik. Kandungan bahan antibakteri khusus pada sabun antiseptik efektif melindungi tubuh dari kuman yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit, memicu pertumbuhan jamur, atau penularan penyakit. Pilih sabun yang mengandung bahan antiseptik alami seperti Lifebuoy Sabun Cair Total 10, Lifebuoy Matcha, Lifebuoy Charcoal, atau Lifebuoy Mild Care.
- Selalu sediakan hand sanitizer, baik di rumah atau saat bepergian. Lifebuoy Hand Sanitizer dapat membunuh 99,9% kuman tanpa air. Produk ini juga akan mengaktifkan peptida kulit untuk meningkatkan imunitas kulit dalam melawan kuman hingga 10 jam setelah penggunaannya. Lifebuoy Hand Sanitizer akan menjaga tangan anda terlindungi dari kuman hingga 10 jam sepanjang hari.