Saat ini, negara-negara di dunia berlomba menemukan vaksin yang tepat untuk mengatasi COVID-19. Tidak seperti vaksin lainnya, vaksin corona ditargetkan dapat segera ditemukan dan disebarluaskan ke publik pada 2021. Kini, para ilmuwan di seluruh dunia sudah mengembangkan lebih dari 100 vaksin dengan berbagai teknik guna menghasilkan vaksin yang ampuh menghalau COVID-19.
Di Indonesia, laboratorium Bio Farma menunjuk Unpad untuk melakukan uji klinis vaksin corona yang dikembangkan perusahaan asal Tiongkok, Sinovac Biotech Ltd. Unpad ditunjuk untuk melakukan pengujian ini karena sudah memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun melakukan penelitian dan pengujian vaksin.
Uji klinis tahap pertama pun sudah dilakukan pada awal Agustus 2020. Selain itu, ditargetkan sebanyak 1.620 relawan di Kota Bandung menjadi subjek pengujian vaksin.
5 Perkembangan Vaksin Corona yang Perlu Anda Ketahui
1. Uji Praklinis
Pada tahap ini, para ilmuwan menguji vaksin baru yang sudah dibuat pada sel lalu memberikannya pada hewan seperti tikus. Uji praklinis dilakukan untuk mengetahui apakah vaksin baru tersebut menghasilkan respons imun. Saat ini, terdapat sekitar 91 vaksin corona berada pada uji praklinis ini.
2. Uji Klinis I (Safety trials)
Pada uji klinis I, para ilmuwan memberikan vaksin baru kepada sejumlah kecil orang untuk menguji keamanan dan dosisnya, serta untuk memastikan bahwa fungsi dalam vaksin tersebut merangsang sistem kekebalan tubuh.
Terdapat sekitar 100 subjek relawan COVID-19 yang mengikuti uji klinis pada tahap I ini. Para relawan tersebut terpilih setelah lolos dari pengujian respons imun dan respons dalam melawan virus melalui tes darah.
3. Uji Klinis II (Expanded trials)
Dalam uji klinis II, ilmuwan memberikan vaksin kepada ratusan orang yang dibagi menjadi beberapa kelompok, seperti anak-anak dan orang tua. Hal ini bertujuan melihat apakah vaksin tersebut bekerja berbeda pada tubuh mereka. Uji coba ini selanjutnya menguji keamanan vaksin dan kemampuan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh.
Pada pengujian vaksin corona tahap II ini, sekitar 400 orang lebih menjadi subjek relawan. Subjek relawan yang menerima vaksin tergolong ke dalam usia produktif, yaitu antara 18-59 tahun.
4. Uji Klinis III (Efficacy trials)
Pada tahap uji klinis III, vaksin diberikan kepada ribuan orang untuk melihat berapa banyak yang terinfeksi apabila dibandingkan dengan sukarelawan yang menerima plasebo. Uji coba ini dapat menentukan apakah vaksin baru tersebut teruji melindungi tubuh dari virus corona.
Saat ini, pengujian vaksin corona di Indonesia berada di tahap uji klinis III. Ribuan orang di Bandung yang menjadi subjek relawan mendapat vaksinasi untuk kemudian dipantau lebih lanjut. Selain itu, tahapan uji klinis III ini dilakukan tidak hanya pada satu lokasi pengujian, tetapi di banyak lokasi. Untuk itu, pengujian vaksin corona tidak hanya dilakukan di Indonesia khususnya di Bandung tetapi juga di berbagai negara di dunia.
5. Fase Gabungan
Fase gabungan adalah cara untuk mempercepat pengembangan vaksin dengan menggabungkan fase, seperti gabungan uji klinis I/II. Beberapa vaksin virus corona sekarang dalam uji coba fase II/III, mereka diuji pada ribuan orang.
Seiring dengan meningkatnya jumlah kasus positif COVID-19, anjuran 3M yang digalakkan pemerintah; Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan harus terus diaplikasikan secara disiplin setiap hari. Untuk menjaga kebersihan diri dan mencegah penyebaran virus, gunakan produk Lifebuoy hand wash dan hand sanitizer untuk Anda dan keluarga.