MERS adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus korona. Pada awalnya, penyakit MERS ditemukan di Arab Saudi sejak tahun 2012. Kala itu, unta merupakan salah satu hewan yang paling sering menjadi media penularan MERS.
Pada tahun 2015, penyebaran MERS sudah mencapai Korea dan menjadi kasus penularan MERS terbanyak kedua setelah Arab Saudi. Namun hingga saat ini belum ada penelitian lebih lanjut mengenai penyebab kemunculan virus korona.
Penyakit pernapasan yang satu ini memang cukup sulit diidentifikasi tanpa diagnosis dokter. Karena gejala-gejala MERS berikut ini sangat mirip dengan gejala demam dan flu biasa:
- Batuk kering
- Napas pendek dan terengah-engah
- Nyeri otot
- Demam
- Gangguan pencernaan seperti mual, diare, dan muntah
Dokter harus melakukan dua uji laboratorium sebelum menentukan penyakit MERS yang diidap seseorang. Uji laboratorium yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
Uji laboratorium yang satu ini bertujuan untuk mendiagnosis penyakit MERS aktif.
Uji serologi dilakukan untuk mendeteksi reaksi antibodi terhadap virus penyebab MERS.
Walaupun sama-sama disebabkan oleh virus, penularan MERS sebenarnya tidak semudah penularan flu biasa. Namun, beberapa faktor berikut ini ternyata dapat memperbesar risiko penyakit MERS pada seseorang:
- Pernah berkunjung ke Arab Saudi.
Karena Arab Saudi merupakan negara asal MERS, maka tak mengherankan bila orang yang pernah mengunjungi Arab Saudi lebih berisiko terjangkit MERS. Jika Anda mengalami gejala MERS dalam satu atau dua minggu pascar mengunjungi Arab Saudi, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter.
Para lansia lebih berisiko terjangkit MERS karena sistem kekebalan tubuhnya sudah tidak sekuat orang-orang pada usia produktif.
- Sistem kekebalan tubuh sedang menurun.
Orang-orang yang terjangkit Human Immundeficiency Virus (HIV) rentan mengidap MERS karena sistem kekebalan tubuhnya lebih lemah dibandingkan orang tanpa HIV.
- Sedang mengidap penyakit kronis (misalnya, kanker, diabetes, atau paru-paru).
- Sering berada di dekat pengidap MERS.
- Pernah atau sering berinteraksi dengan unta.
- Pernah mengonsumsi susu unta atau daging unta setengah matang.
Cara Mencegah Penularan MERS
Hingga akhir tahun 2017, belum ada berita mengenai kasus MERS yang terjadi di Indonesia. Kendati demikian, Anda harus tetap mewaspadai penyebarannya. Alangkah lebih baik jika Anda melakukan beberapa cara pencegahan berikut ini sebagai antisipasi wabah MERS: