Bagaimana Proses Pembentukan Antibodi Tubuh?

Bagaimana Proses Pembentukan Antibodi Tubuh?

Bagaimana Proses  Antibodi Tubuh?

Antibodi adalah zat kimia yang beredar di aliran darah. Sebagai benteng pertahanan terhadap bakteri, virus, dan zat beracun lainnya, antibodi menjadi bagian penting dari sistem imunitas atau kekebalan tubuh manusia. Selama sistem kekebalan berjalan lancar, kamu akan baik-baik saja. Sebaliknya, kamu akan merasa sakit karena tubuh menjadi lemah tidak bisa melawan kuman yang sangat agresif. Antibodi dalam tubuh anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Lalu bagaimana dengan proses pembentukan antibodi imunitas tubuh itu sendiri?

Mengenal Antibodi Pada Anak dan Dewasa

Sebelum membahas lebih jauh mengenai proses pembentukan antibodi imunitas tubuh, kamu perlu memahami definisi antibodi. Immunoglobulin atau yang juga dikenal dengan antibodi adalah glikoprotein plasma yang bersirkulasi dan dapat berinteraksi secara spesifik dengan determinan antigen.

Anak berusia 10 tahun kebawah memiliki antibodi dengan jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan remaja dan orang dewasa. Secara rinci, anak-anak berusia 1 hingga 10 tahun memiliki antibodi rata-rata dua kali lipat lebih tinggi dari rata-rata orang berusia 19 hingga 24 tahun. Proses pembentukan antibodi sendiri terbagi menjadi dua, yakni:

Secara Alami
Proses pembentukan antibodi secara alami di dalam tubuh manusia terjadi dimana substansi tersebut diwariskan dari ibu ke janinnya melalui plasenta. Sistem kekebalan bawaan memberikan pertahanan umum terhadap kuman dan zat berbahaya yang masuk ke tubuh, misalnya melalui sistem pencernaan atau kulit.

Melalui Antigen
Pembentukan antibodi karena paparan antigen akan menghasilkan reaksi imunitas. Ketika antigen menempel pada reseptor khusus di sel imun, seluruh rangkaian diproses dalam tubuh. Setelah tubuh bersentuhan dengan kuman penyebab penyakit untuk pertama kalinya, biasanya tubuh menyimpan informasi tentang kuman dan cara melawannya. Kemudian jika bersentuhan dengan kuman lagi, tubuh sudah langsung mengenali kuman dan lebih cepat untuk melawannya.

Waspada Terserang Autoimun

Seperti yang sudah disebutkan, jika sistem kekebalan menurun, beberapa penyakit bisa muncul dalam tubuh. Autoimun adalah penyakit yang terjadi akibat sistem imun menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Penyakit ini berkembang ketika sistem imun salah menilai sel sehat yang ada dalam tubuh dan menganggapnya sebagai zat asing. 

Akibatnya, tubuh mulai memproduksi antibodi yang akan merusak dan menyerang sel sehat sehingga dapat memengaruhi hampir semua bagian tubuh, seperti otak, saraf, kulit, otot, sendi, jantung, mata, ginjal, paru-paru, kelenjar, pembuluh darah, dan saluran pencernaan.

Berikut ini adalah jenis-jenis penyakit autoimun yang umumnya terjadi:

Rematik
Radang sendi atau rematik adalah penyakit autoimun yang menyerang sendi. Gejala yang ditimbulkan seperti sendi sakit, bengkak, dan kaku. Jika tidak diobati, rematik dapat menyebabkan kerusakan sendi permanen secara bertahap.

Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel kulit baru yang sangat cepat sehingga menumpuk di permukaan kulit. Selain menyebabkan gatal dan nyeri, penyakit ini juga membuat kulit menjadi lebih tebal, kemerahan, bersisik, dan terlihat seperti bercak putih-perak.

Diabetes Mellitus Tipe 1
Kadar gula darah menjadi tinggi apabila tubuh tidak bisa menghasilkan insulin. Kondisi ini akan mempengaruhi saraf, penglihatan, ginjal, dan gusi bagi penderitanya. Oleh karena itu, pasien penyakit ini membutuhkan suntikan insulin secara rutin untuk mengontrol penyakitnya agar tidak bertambah parah.

Sklerosis Ganda
Sklerosis ganda atau multiple sclerosis merupakan penyakit autoimun yang menyerang lapisan pelindung di sekitar saraf. Hal ini mampu menimbulkan kerusakan yang mempengaruhi sumsum tulang belakang dan otak. Gejala yang akan ditimbulkan bervariasi karena lokasi dan tingkat serangannya berbeda antar individu, seperti kelumpuhan, kebutaan, oto menegang, mati rasa, hingga lemah.

Penyakit Radang Usus
Radang usus ditandai dengan gejala sakit perut, pendarahan pada dubur, diare, buang air besar yang mendesak, berat badan turun, demam, dan kelelahan. Penyakit ini dapat menyebabkan radang kronis pada saluran pencernaan.
Itulah berbagai penyakit yang dapat menyerang sistem imun. Oleh karenanya, kita harus lebih ekstra dalam menjaga kesehatan tubuh sendiri. Salah satu upaya yang bisa dilakukan agar terhindar dari virus penyebab penyakit adalah menjaga kebersihan tubuh dengan mandi secara teratur dua kali sehari. Gunakan Lifebuoy Sabun Cair Total 10 yang sudah terbukti ampuh membunuh kuman. Mengandung ActivSilver Formula dan timol aktif, busa lembut yang dihasilkan menjadikan kulit tetap dalam keadaan bersih dan segar.

Sumber:

 

https://www.alodokter.com/komunitas/topic/antibodi 

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279364/ 

https://hellosehat.com/sehat/gejala-umum/penyakit-autoimun-yang-paling-umum/

 

Referensi:

  • https://www.alodokter.com/komunitas/topic/antibodi 

  • https://in.vaccine-safety-training.org/how-the-immune-system-works.html 

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279364/ 

  • https://hellosehat.com/sehat/gejala-umum/penyakit-autoimun-yang-paling-umum/

Selebihnya dari Lifebuoy:

10 Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Yang Bisa Dimulai Dari Rumah

Pentingnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, yang bisa dimulai dari diri sendiri dan keluarga di rumah.

3 min read

Mengenali Anatomi Lapisan Kulit dan Fungsinya Melindungi Tubuh

Anatomi lapisan kulit manusia melindungi dari mikroba dan elemen-elemen lain, serta berbagai faktor eksternal. Pahami cara kerja lapisan kulit dan menjaganya.

Hal-hal yang Harus Diketahui tentang Toksoplasma

Hal-hal yang Harus Diketahui tentang Toksoplasma - Lifebuoy

3 min read

Berkenalan dengan Stunting: Penyebab, Dampak, dan Pencegahannya

Stunting adalah penyakit yang dapat memengaruhi pertumbuhan anak. Kenali pengertian stunting, penyebab stunting, dampak stunting pada anak dan cara mencegah stunting di artikel ini.