Infeksi saluran pernafasan atas atau upper respiratory tract infections (URTI) adalah sekumpulan penyakit yang menyerang tenggorokan, faring, laring, dan bronkus. Pilek merupakan jenis URTI yang paling umum. Adapun jenis infeksi saluran pernafasan atas lainnya termasuk sinusitis, faringitis, laringitis, dan tonsilitis.
1. Pilek
Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan penyakit pilek. Ya, penyakit yang membuat hidung tersumbat dan berair ini memang terbilang sangat umum, terutama pada anak-anak. Bahkan,setiap orang pasti setidaknya pernah mengalami penyakit ini sekali ketika mereka kecil.
Kondisi ini menyebabkan hidung memproduksi lendir (ingus) secara berlebih. Ingus yang dihasilkan dapat berbentuk kental, encer, bening, atau berwarna keruh. Sebetulnya lendir sendiri berfungsi untuk membuat saluran pernapasan tetap lembap sekaligus membantu melawan berbagai kuman dan bakteri penyebab penyakit. Sayangnya, kondisi seperti alergi, udara dingin, dan penggunaan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan tubuh memproduksi lendir secara berlebihan.
2. Sinusitis
Sinusitis adalah peradangan atau pembengkakan yang terjadi di jaringan sinus. Sinus sendiri merupakan sebuah rongga yang berisi udara di belakang tulang wajah. Dalam keadaan normal, sinus dilapisi oleh lapisan lendir yang fungsinya untuk menangkap debu, kuman, kotoran, ataupun partikel lain.
Ketika sinus tersumbat, kuman dapat tumbuh dan berkembang biak di sana sehingga menyebabkan infeksi. Nah, infeksi yang terjadi di sinus inilah yang disebut sebagai sinusitis.
Orang yang mengalami sinusitis umumnya akan mengalami gejala khas berupa hidung tersumbat/berair, susah napas, rasa sakit di area wajah terutama bagian hidung, pipi, mata, dan dahi. Gejala lain yang kerap dikeluhkan penderita antara lain susah mencium bau, telinga berdenging dan terasa nyeri, sakit gigi, dan demam.
3. Faringitis
Faringitis adalah peradangan yang terjadi di bagian tenggorokan. Kondisi ini menyebabkan tenggorokan terasa gatal, perih, kering, dan tidak nyaman. Rasa tidak nyaman tersebut kerap membuat penderitanya susah makan, menelan, bahkan berbicara.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri maupun virus. Adapun infeksi virus yang dapat menyebabkan faringitis adalah virus penyebab pilek dan flu. Di sisi lain, bakteri yang dapat
menyebabkan kondisi ini yakni Streptococcus, bakteri yang juga jadi penyebab penyakit strep throat.
4. Laringitis
Laringitis adalah kondisi ketika pita suara meradang dan membengkak, menyebabkan suara jadi serak. Pita suara sendiri adalah lipatan membran mukosa yang letaknya di laring atau kotak suara. Sama seperti faringitis, kondisi ini juga dapat disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri.
Namun, penggunaan pita suara secara berlebihan saat berbicara atau bernyanyi juga dapat menyebabkan laringitis. Biasanya kondisi cukup sering dialami oleh orang yang berprofesi sebagai penyanyi, pembicara, atau penyiar.
Selain membuat suara jadi serak, berat, atau hilang sama sekali. Kondisi ini ternyata juga dapat menimbulkan gejala lain, seperti sakit tenggorokan, pembengkakan di kelenjar leher, tenggorokan kering atau gatal, serta batuk kering.
5. Tonsillitis
Radang amandel, atau bahasa medisnya disebut dengan tonsilitis adalah kondisi ketika amandel mengalami peradangan dan pembengkakan akibat infeksi virus dan bakteri. Amandel sendiri adalah dua jaringan berbentuk oval yang letaknya tepat berada di bagian belakang tenggorokan.
Jaringan ini merupakan bagian dari sistem limfatik yang fungsinya sebagai lini pertahanan pertama dalam menghalau berbagai infeksi kuman penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
Ketika amandel mengalami peradangan, biasanya penderita akan mengalami sejumlah gejala khas seperti sakit tenggorokan, suli menelan, suara yang lebih serak dari biasanya, pembengkakan kelenjar limpa di leher, demam, dan ketika dilihat dengan mata telanjang
amandel tampak berwarna kemerahan serta membengkak. Pada anak-anak, kondisi ini dapat membuat mereka tidak nafsu makan dan rewel.
B. Infeksi Saluran Pernafasan Bawah