Apa Saja Faktor Penyebab ISPA pada Anak?
Kenali penyakit ISPA pada anak melalui kemunculan beberapa gejala ISPA sehingga penyakit tersebut tidak menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih serius.
21 Oktober 2021

Batuk pilek merupakan salah satu penyakit yang kerap terjadi pada anak-anak. Kendati lazim dialami anak, bukan berarti penyakit tersebut boleh diabaikan. Sebab bisa saja batuk pilek tersebut menjadi gejala penyakit ISPA pada anak yang rentan menyebabkan gangguan kesehatan lebih serius bila tidak ditangani secara intensif.
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan ISPA? Apa saja gejala ISPA yang terjadi pada anak-anak?
Yuk, kenalan lebih dekat dengan penyakit ISPA dan penyebabnya supaya kamu bisa mengantisipasinya secara tepat.
Apa yang Dimaksud dengan ISPA?
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang juga disebut Upper Respiratory Tract Infection (URTI) adalah gangguan pernapasan yang menyerang hidung, rongga hidung dan sinus, tenggorokan (faring), dan kotak pita suara (laring). Istilah ISPA sebenarnya digunakan untuk menggambarkan sekumpulan penyakit yang mengganggu sistem pernapasan berikut ini:
Pilek: produksi lendir secara berlebihan dan terus-menerus pada hidung.
Sinusitis: peradangan pada dinding sinus (rongga kecil yang saling terhubung dalam tengkorak).
Laringitis: peradangan pada laring (saluran pernapasan yang menjadi tempat pita suara).
Faringitis: radang tenggorokan.
Tonsillitis: radang amandel.
Epiglottitis: peradangan pada epiglotis (katup yang menutup saluran pernapasan ketika makan atau minum).
Bila tidak ditangani secara intensif, ISPA mengakibatkan peradangan pada hidung hingga paru-paru serta penularan secara masif.
Penyebab ISPA pada Anak
Beberapa bakteri dan virus yang menjadi penyebab ISPA pada anak, yaitu:
Kelompok bakteri: Streptococcus, haemophilus, Staphylococcus aureus, Corynebacterium diphtheriae, Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia.
Kelompok virus: Rhinovirus, Respiratory Syncytial Viruses (RSVs), Adenovirus, Parainfluenza virus, Virus influenza, dan Virus corona (Covid-19).
Risiko terjangkit bakteri dan virus penyebab ISPA akan semakin besar bila dipengaruhi beberapa faktor pencetus berikut ini:
Usia anak masih di bawah 2 tahun.
Anak berstatus kurang gizi.
Kandungan antioksidan dalam tubuh anak tergolong rendah.
Perubahan cuaca (musim pancaroba).
Kondisi sanitasi lingkungan yang buruk, misalnya fasilitas MCK yang tidak memadai dan lingkungan tempat tinggal yang kekurangan air bersih.
Beberapa Gejala ISPA pada Anak
Serangan ISPA pada anak dapat diidentifikasi melalui beberapa gejala, antara lain:
Hidung tersumbat atau mengeluarkan ingus.
Bersin dan batuk.
Produksi dahak (sputum) yang berlebihan.
Demam.
Sakit kepala.
Kelelahan dan mudah merasa lemas.
Kesulitan menelan karena tenggorokan sakit.
Suara serak (biasanya terjadi pada anak yang mengidap laringitis).
Biasanya gejala tersebut terjadi selama 1 hingga 2 minggu dan mulai mereda setelah 2 minggu jika daya tahan tubuh anak terbilang baik. Namun, orang tua tetap harus telaten merawat buah hati yang terjangkit ISPA agar lekas sembuh dan tidak menyebabkan penyakit pernapasan yang lebih serius. Beberapa gejala lanjutan ISPA yang lebih parah dan wajib diwaspadai, yaitu:
Napas berbunyi atau sesak napas.
Nyeri pada dada atau perut.
Kadar oksigen dalam darah semakin rendah.
Bibir dan kuku berwarna kebiru-biruan.
Kulit pucat dan terasa dingin.
Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan diare.
Kejang dan penurunan kesadaran.
Cara Mencegah ISPA pada Anak
Jangan biarkan kebahagiaan anak terenggut oleh penyakit ISPA. Kamu harus cekatan mencegah risiko ISPA pada anak melalui beberapa hal penting ini:
Menyiapkan makanan bergizi dengan porsi seimbang untuk anak supaya kebutuhan gizi harian tubuhnya selalu tercukupi. Salah satu bahan makanan yang baik bagi kesehatan anak adalah susu karena kandungan omega 3 di dalamnya membantu mencegah ISPA serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Mengajak anak menjalani proses vaksinasi untuk mengurangi risiko infeksi. Beberapa jenis vaksin yang efektif mencegah ISPA antara lain vaksin MMR, pneumonia, Covid-19, dan influenza.
Menghindari kontak fisik dengan pengidap ISPA.
Melakukan kebiasaan baik untuk menjaga kebersihan diri sendiri, yaitu mencuci tangan menggunakan sabun antiseptik dan mandi 2 kali sehari.
Aktivitas mandi bersama anak pasti semakin menyenangkan kalau kamu selalu menyiapkan Lifebuoy Sabun Cair Total 10. Tak hanya memiliki keharuman istimewa, sabun cair Lifebuoy ini juga diperkaya ActivSilver+ Formula dan timol aktif yang berfungsi sebagai antiseptik alami. Penggunaan Lifebuoy Sabun Cair Total 10 terbukti ampuh melawan kuman penyebab 10 jenis infeksi kulit sekaligus membuat kulit jadi bersih dan segar usai mandi.
Melindungi diri dari penyakit memang tidak sulit asalkan kamu sekeluarga konsisten menjalani gaya hidup sehat. Mari ajak anak-anak menjaga kebersihan dan kesehatan agar terhindar dari ISPA.

Selebihnya dari Lifebuoy:
Sering Dikira Sama, Ini 5 Perbedaan Gejala Selesma dan Flu
Gejala penyakit selesma sering dianggap sebagai flu. Padahal penyakit selesma dan flu berbeda. Berikut 5 perbedaan gejala selesma dan flu.
Yuk Mengenal Varian Baru Virus Corona Agar Kita Bisa Mencegah dan Tidak Mudah Tertular
Pandemi yang tak kunjung usai hingga munculnya varian baru virus corona semakin membuat kekhawatiran masyarakat bertambah
3 min read
Bau Badan
Untuk anda yang sering beraktifitas diluar rumah, tentunya ingin terhindar dari bau badan. Yuk, simak informasi menarik seputar bau badan disini!
Apa yang Dimaksud Infeksi Saluran Pernapasan Atas dan Bawah?
Penyakit infeksi pernafasan terbagi menjadi dua jenis, yakni infeksi saluran pernafasan atas dan bawah. Lalu, apa beda keduanya? Yuk, cari tahu di sini!