Setelah perayaan Idul Fitri, sebentar lagi umat Muslim akan kembali melakukan beragam persiapan menjelang Idul Adha. Idul Adha atau yang juga dikenal dengan Lebaran Kurban tahun ini jatuh pada tanggal 12 September 2016. Seperti biasanya, di beberapa daerah di Indonesia akan ada beragam upacara atau tradisi yang dilangsungkan untuk menyambut datangnya hari besar umat Muslim tersebut. Nah, dari beberapa tradisi yang ada di Indonesia, sedikitnya ada 3 tradisi yang berpotensi menjadi media penularan bakteri penyebab penyakit, seperti diare dan flu. Apa saja tradisi yang dimaksud? Berikut rangkumannya untuk Anda.
1. Tradisi Apitan
Menjelang hari H Idul Adha, ada tradisi unik yang biasa dilakukan oleh warga Kota Semarang. Mereka akan beramai-ramai mengarak beragam hasil bumi di jalan raya. Tradisi yang dikenal dengan nama Apitan atau Sedekah Bumi Apitan ini merupakan bentuk ucapan syukur kepada Tuhan atas rejeki yang telah dilimpahkan. Nah, beragam hasil bumi yang dibawa tersebut sangat rentan dihinggapi berbagai bakteri penyebab penyakit, termasuk penyakit diare dan flu. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mencucinya terlebih dahulu dan memasaknya hingga benar-benar matang. Hal ini dilakukan guna menghilangkan dan mematikan bakteri yang mungkin masih menempel.
2. Tradisi Grebeg Gunungan
Jika di Semarang ada tradisi Apitan menjelang Idul Adha, maka di Yogyakarta ada Grebeg Gunungan. Tradisi ini sudah secara turun temurun diadakan oleh pihak Keraton dengan menggunakan 3 buah gunungan berisi tumpeng dan lauk pauknya. Gunungan tersebut kemudian diarak dari halaman keraton dengan dikawal kuda dan prajurit. Prosesi kemudian berakhir di masjid, dimana warga kemudian diperbolehkan mengambil isi gunungan tersebut. Nah, makanan yang diarak tadi bisa jadi sudah terkontaminasi berbagai kotoran, debu, dan bakteri. Apalagi saat berebut makanan, kedua tangan belum tentu dalam keadaan bersih, sehingga sangat rentan menjadi media penyebaran penyakit. Maka dari itu, guna mengurangi risiko infeksi kuman penyebab penyakit, cuci tangan pakai sabun sebelum menikmati makanan tersebut.
3. Tradisi Mudik
Umumnya, masyarakat Indonesia berbondong-bondong untuk mudik ke kampung halaman menjelang Idul Fitri. Namun, tidak demikian halnya dengan masyarakat Madura. Mereka yang merantau biasanya akan mudik menjelang Idul Adha. Jadi jangan heran jika arus lalu lintas menuju pulau Madura akan macet menjelang Idul Adha. Nah di tengah kemacetan lalu lintas tersebut, waspadalah akan serangan bakteri penyebab penyakit. Pastikan untuk selalu cuci tangan pakai sabun sebelum makan. Jika perlu, selalu sediakan hand sanitizer untuk berjaga-jaga jika tidak sempat cuci tangan di tengah kemacetan lalu lintas. Dengan begitu, kesehatan Anda dan keluarga bisa tetap terjaga.
Beragam tradisi yang ada menjelang Idul Adha memang tidak bisa kita tinggalkan begitu saja. Apalagi, tradisi tersebut sudah dilakukan secara turun temurun. Dengan mengetahui ragam jenis tradisi yang rawan menjadi media penyebaran penyakit, paling tidak Anda bisa melakukan pencegahan guna menjauhkan keluarga dari ancaman kuman dan penyakit. Selamat Idul Adha!