Selain flu, diare menjadi salah satu penyakit yang sering menyerang anak usia 1-3 tahun. Meski terlihat biasa saja, namun orangtua sebaiknya tidak menyepelekan kondisi tersebut. Pasalnya, diare menjadi penyebab kematian terbesar ke-2 di dunia pada anak berusia di bawah 5 tahun. Ini pula yang membuat kamu sebagai orangtua perlu waspadai diare pada anak serta mengenali penyebab, gejala, dan cara mengatasi, agar hal buruk tadi tidak terjadi pada Si Buah Hati.
Penyebab Diare pada Anak
Adapun penyebab diare pada anak yang perlu orangtua ketahui, di antaranya:
1. Kebersihan diri dan sanitasi yang buruk
Anak kecil rentan mengalami diare karena kurangnya kesadaran akan kebersihan dirinya sendiri. Ditambah lagi, mereka suka sekali memasukkan benda asing dan tangan ke mulut. Yang mana, hal tersebut bisa menjadi jalan masuknya kuman dan bakteri penyebab diare. Selain kebersihan diri yang buruk, lingkungan dan sanitasi yang kurang baik juga menjadi faktor lain yang membuat anak rentan terserang penyakit tersebut.
2. Alergi makanan
Alergi makanan juga bisa menjadi pemicu anak mudah terkena diare. Meski begitu, kondisi ini biasanya tidak berlangsung lama dan akan berhenti ketika makanan sudah dikeluarkan dari tubuhnya. Beberapa makanan yang bisa memicu kondisi tersebut di antaranya produk olahan susu, kacang-kacangan, dan telur.
3. Keracunan makanan
Diare pada anak juga bisa terjadi lewat konsumsi makanan yang sudah terkontaminasi mikroorganisme, seperti kuman, virus, bakteri, parasit, maupun racun. Biasanya, organisme tersebut mencemari makanan saat proses pengolahan atau produksi. Tak hanya itu, kontaminasi juga bisa terjadi bila makanan tidak dimasak dengan benar.
4. Efek samping obat
Diare pada Si Kecil bisa juga dipicu oleh efek samping obat-obatan, seperti antibiotik. Ini karena antibiotik dapat membunuh bakteri baik yang ada di dalam ususnya. Namun, ada baiknya orang tua berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter jika ingin menghentikan penggunaan antibiotik atau obat-obatan lainnya.
5. Kondisi medis tertentu
Kondisi medis tertentu, seperti sindrom iritasi usus besar (irritable bowel syndrome), penyakit celiac, dan penyakit Crohn, dapat pula menyebabkan anak mengalami diare. Untuk penyebab diare terakhir ini sebaiknya tidak orangtua remehkan dan segera bawah Si Kecil ke dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.
Gejala Diare pada Anak yang Harus Diwaspadai
Gejala diare pada anak tidak sebatas pada meningkatnya frekuensi BAB dan perubahan tekstur fesesnya yang menjadi lebih cair. Lebih lanjut, anak juga bisa merasakan gejala lain dan hal tersebut perlu orangtua waspadai. Berikut di antaranya:
- Mual dan muntah
- Perut kembung
- Kram perut
- Nafsu makan berkurang
- Demam
- Mengalami gejala dehidrasi seperti mata cekung, mulut kering, tampak lesu, volume urin berkurang dan berwarna keruh, serta terus-menerus mengantuk
Cara Mengatasi Diare pada Anak
Mengatasi diare anak umumnya akan bergantung pada usia, kondisi kesehatan, dan gejala yang dirasakan oleh Si Kecil. Namun, ada cara sederhana yang bisa orangtua lakukan untuk mengatasi kondisi tersebut, seperti:
- Penuhi asupan cairannya, baik dengan ASI, kuah sup, maupun air mineral
- Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung nutrisi dan air, seperti buah-buahan
- Berikan cairan oralit guna mencegah terjadinya dehidrasi
- Berikan obat zinc
Jika kondisi anak tidak juga membaik atau justru semakin memburuk, jangan ragu untuk segera membawanya ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Pentingnya Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan agar Terhindar Diare
Seperti yang sudah disebutkan tadi, kurangnya kepedulian akan kebersihan diri dan lingkungan menjadi faktor utama penyebab diare pada anak. Maka dari itu, sebagai orangtua sudah sepatutnya kamu mulai mengubah kebiasaan yang membuat Si Kecil rentan terserang penyakit tersebut, seperti mencuci tangan baik sebelum maupun sesudah makan.
Gunakan sabun cuci tangan yang mampu memberikan perlindungan lebih terhadap kuman penyebab masalah kesehatan, seperti Lifebuoy Sabun Cuci Tangan Total 10 yang terbukti efektif menyingkirkan virus di tangan hingga 99.9 persen, termasuk virus dan kuman penyebab diare.