New Normal hingga Positivity Rate, Pahami 20 Istilah Seputar COVID-19

Pandemi belum berakhir! Pahami istilah penting terkait COVID-19 dan teruslah menerapkan protokol kesehatan untuk membantu mencegah penyebaran COVID-19.

New Normal hingga Positivity Rate, Pahami 20 Istilah Seputar COVID-19

Pada bulan kesembilan 2020, dunia masih bergelut dengan pandemi COVID-19. Di Indonesia, penyebaran COVID-19 masih sulit diredam. Setiap hari, jumlah orang yang terdeteksi positif terinfeksi COVID-19 selalu tinggi, bahkan beberapa kali menciptakan rekor tertinggi baru.

Dikutip dari situs CNN Indonesia, positivity rate Indonesia pada awal September 2020 sebesar 15,43%. Sementara itu, positivity rate DKI Jakarta setiap hari antara 13-14%. Kedua angka itu tergolong tinggi dan di atas rata-rata dunia. World Health Organization (WHO) menyarankan untuk menjaga positivity rate di bawah 5%.

Tidak bisa dimungkiri, perjuangan melawan pandemi COVID-19 masih harus dilanjutkan. Masyarakat harus lebih mematuhi protokol kesehatan dalam menjalani kegiatan sehari-hari untuk turut serta mencegah meluasnya penyebaran COVID-19.

Cegah Penyebaran COVID-19, Pahami Arti Istilah-istilah Penting Ini

Selama terjadinya pandemi COVID-19, banyak istilah baru bermunculan. Sebagian dari istilah itu mengalami perubahan sesuai perkembangan terkini terkait situasi pandemi. Anda pun perlu memahami arti istilah-istilah tersebut agar tidak ketinggalan informasi penting terkait COVID-19. Yuk, perluas wawasan dengan memahami arti istilah-istilah tersebut, sambil secara aktif melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran COVID-19.

1.    New normal

Kebiasaan dan perilaku baru untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, dengan rutin mencuci tangan pakai sabun, memakai masker saat keluar rumah, menjaga jarak aman dengan orang lain, dan menghindari kerumunan.

2.    Physical distancing

Pembatasan fisik antara satu orang dengan orang lain, minimal 1 meter. Tujuan physical distancing adalah menghindari penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mendefinisikan physical distancing atau pembatasan sosial sebagai upaya menghindari tempat umum, menjauhi keramaian, dan menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter. Tujuannya adalah meminimalkan orang-orang berkerumun atau berkumpul dalam jarak dekat.

3.    Lockdown

Dalam bahasa Indonesia, lockdown diartikan dengan karantina wilayah, yaitu pembatasan pergerakan penduduk dalam suatu wilayah. Ini termasuk menutup akses masuk dan keluar wilayah. Tujuan menutup akses masuk dan keluar wilayah dan membatasi pergerakan penduduk adalah untuk mencegah penyebaran COVID-19.

4.    PSBB

Menurut Pasal 1 Permenkes Nomor 9/2020, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi COVID-19 sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran COVID-I9.

Secara umum, PSBB dapat diartikan dengan pembatasan kegiatan di tempat umum, tempat keagamaan, tempat kegiatan sosial budaya, serta berbagai moda transportasi. Di wilayah yang memberlakukan PSBB, sekolah diliburkan dan kantor ditutup (kecuali bidang-bidang yang vital bagi kehidupan masyarakat).

5.    PSBB transisi

PSBB transisi adalah istilah yang hanya berlaku untuk wilayah DKI Jakarta. Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, PSBB transisi adalah periode transisi dari masa berlakunya PSBB menuju kembalinya kegiatan sosial ekonomi seperti sedia kala. Pada masa PSBB transisi, kegiatan sosial ekonomi mulai dibuka secara bertahap dengan batasan dan protokol kesehatan COVID-19.

6.    Isolasi

Tindakan memisahkan orang yang sudah terinfeksi virus corona dengan orang yang belum terinfeksi. Orang yang diketahui positif terinfeksi COVID-19, tetapi tidak menunjukkan gejala tertentu, dapat melakukan isolasi mandiri di rumah atau di luar fasilitas kesehatan selama minimal 14 hari.

Bagi penderita COVID-19 yang bergejala harus menjalani isolasi di rumah sakit atau fasilitas yang sudah ditunjuk sebagai tempat isolasi pasien COVID-19, seperti Wisma Atlet Kemayoran.

7.    ODP

Orang dalam Pemantauan (ODP) adalah mereka yang memiliki salah satu gejala COVID-19, seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sesak napas. ODP harus menjalani isolasi selama kurang lebih dua minggu. Bila kondisi memburuk, harus ke rumah sakit dan menjalani tes untuk memastikan apakah terinfeksi COVID-19.

8.    PDP

Pasien dalam Pengawasan (PDP) adalah mereka yang memiliki gejala demam atau gangguan pernapasan yang diduga akibat infeksi COVID-19. PDP biasanya memiliki riwayat perjalanan ke wilayah terinfeksi COVID-19 atau pernah kontak langsung dengan penderita COVID-19. PDP harus menjalani rawat inap di ruang isolasi di rumah sakit.

10.    OTG

Orang  tanpa Gejala adalah mereka yang terinfeksi COVID-19, tetapi tidak menunjukkan gejala sakit. OTG biasanya tampak sehat dan dapat menjalankan aktivitas seperti biasa. Namun, setelah mendapat hasil tes positif terinfeksi COVID-19, OTG harus menjalani isolasi mandiri selama minimal 14 hari agar tidak menulari orang lain, sambil menerapkan pola hidup sehat dan bersih.

11.    Suspek

Istilah ini merujuk kepada mereka yang menunjukkan gejala terinfeksi COVID-19, pernah melakukan perjalanan ke wilayah infeksi COVID-19, atau melakukan kontak erat dengan penderita COVID-19. Bila Anda termasuk kategori suspek, Anda harus menjalani swab test dan melakukan isolasi di rumah sakit sampai hasil tes keluar.

12.    Probable

Dalam situs Tirto dijelaskan bahwa istilah probable merujuk kepada orang yang diyakini sebagai suspek dengan gejala infeksi saluran pernapasan atas berat atau gagal napas akibat acute respiratory distress syndrome (ARDS), atau meninggal dengan gambaran klinis yang meyakinkan COVID-19, serta belum memiliki hasil pemeriksaan swab test.

13.    Kontak erat

Istilah ini merujuk pada orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi positif COVID-19.

14.    WFH

Work from home alias bekerja dari rumah, artinya karyawan diizinkan untuk bekerja dari rumah dalam upaya physical distancing. Selama pandemi COVID-19, perkantoran diperintahkan untuk memberlakukan kebijakan ini supaya mengoptimalkan pelaksanaan social distancing dan physical distancing. Dengan tidak berkumpul di perkantoran, risiko penyebaran COVID-19 dapat ditekan.

15.    Flattening the curve

Ini adalah istilah dalam bidang epidemiologi yang berarti memperlambat penyebaran penyakit menular, dalam hal ini COVID-19, agar fasilitas kesehatan memiliki sumber daya yang memadai untuk merawat penderita penyakit tersebut. Kurva yang dimaksud menggambarkan prediksi jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 dalam rentang waktu tertentu.

16.    Rapid test

Metode pemeriksaan cepat untuk mendeteksi virus corona. Metode ini bertujuan mendeteksi antibodi IgM dan IgG yang diproduksi tubuh untuk melawan virus corona. Antibodi baru akan terbentuk beberapa hari hingga beberapa minggu setelah tubuh Anda terpapar virus corona.

17.    Swab test

Metode pemeriksaan untuk memastikan keberadaan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 di tubuh. Metode ini dilakukan dengan mengambil sampel lendir dari saluran pernapasan, seperti hidung dan tenggorokan. Sampel kemudian diperiksa di laboratorium menggunakan teknologi polymerase chain reaction (PCR).

18.    Pandemi

Pandemi mengacu kepada keadaan saat suatu penyakit sudah menyebar luas ke seluruh dunia hingga sulit dikendalikan. Sebelum mencapai tahap pandemi, penyakit melalui tahap wabah dan epidemi terlebih dahulu. Wabah artinya terjadi peningkatan jumlah kasus yang jelas terlihat jika dibandingkan dengan jumlah “normal” yang diantisipasi. Epidemi adalah wabah yang menyebar di area geografis yang lebih luas, misalnya di beberapa wilayah atau kota.

19.    Herd immunity

Dalam bahasa Indonesia, istilah ini bisa diartikan dengan kekebalan kelompok, yaitu kondisi ketika sebagian besar orang dalam suatu kelompok telah memiliki kekebalan terhadap penyakit infeksi tertentu.

Dikutip dari situs Alodokter, semakin banyak orang yang kebal terhadap suatu penyakit, maka semakin sulit penyakit tersebut menyebar karena jumlah orang yang bisa terinfeksi tidak banyak. Cara untuk mewujudkan herd immunity adalah dengan memberikan vaksin kepada banyak sebanyak mungkin orang.

20.    Positivity rate

Ini adalah perbandingan antara kasus positif COVID-19 dengan banyaknya orang yang dites. Dalam situs Detik disebutkan bahwa positivity rate menggambarkan seberapa banyak orang yang terinfeksi COVID-19 di suatu kawasan. Contohnya, bila suatu daerah memiliki positivity rate 14%, berarti bila ada 100 orang yang dites COVID-19, maka ada 14 orang yang positif terinfeksi COVID-19.

Terus Praktikkan Protokol Kesehatan untuk Menekan Positivity Rate

Tingginya positivity rate Indonesia memang mengkhawatirkan. Ini berarti masyarakat perlu lebih disiplin lagi dalam menerapkan protokol kesehatan, baik di sekitar rumah maupun saat harus beraktivitas di luar rumah, untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Saat ini Pemerintah dikabarkan sedang menyusun protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan keluarga. Pastikan Anda dan keluarga tetap menjalankan langkah-langkah berikut untuk melindungi diri dari penularan COVID-19 dan berpartisipasi dalam menurunkan positivity rate COVID-19.

  • Gunakan masker saat ke luar rumah

                    Pahami penggunaan masker yang benar, yaitu menutupi hidung, mulut, hingga dagu. Setiap orang yang beraktivitas di luar ruangan, baik memiliki gejala sakit maupun tidak memiliki gejala sakit, wajib menggunakan masker untuk mencegah penyebaran COVID-19. Penggunaan masker dapat melindungi Anda dari terkena percikan cairan (droplet) orang yang terinfeksi virus corona. Sebaliknya, dengan mengenakan masker, Anda juga telah mencegah risiko menulari orang lain bila ternyata Anda termasuk kelompok OTG.

  • Terapkan etika batuk dan bersin yang benar

                    Virus corona dapat menular melalui percikan cairan yang keluar lewat batuk atau bersin, serta lewat tangan yang menutupi mulut dan hidung saat bersin. Oleh karena itu, saat batuk atau bersin, pastikan Anda mempraktikkan etika batuk dan bersin yang benar dengan menutup mulut dan hidung menggunakan lengan bagian atas. Langkah ini mengurangi risiko Anda mencemari tangan dengan virus.

  • Rajin mencuci tangan menggunakan sabun

                    Salah satu cara paling umum terkontaminasi virus adalah melalui tangan. Hal ini sebenarnya wajar karena kita melakukan banyak aktivitas menggunakan tangan. Karena itu, Anda harus rajin mencuci tangan dengan sabun untuk menekan risiko terinfeksi virus corona melalui tangan.

Cuci tangan sesering mungkin dengan air mengalir dan menggunakan sabun, seperti sabun cair Lifebuoy yang dapat memberikan perlindungan optimal dari virus dan kuman. Gosok seluruh bagian tangan, mulai dari telapak tangan, punggung tangan, serta sela-sela dan ujung jari.

Selalu sediakan hand sanitizer di dalam tas untuk menjaga tangan tetap bersih meskipun Anda sedang berada di luar ruangan. Hand sanitizer Lifebuoy dapat membunuh 99% kuman tanpa dibilas dan menjaga tangan Anda terlindungi dari kuman hingga 10 jam per hari.

Secara umum, Anda harus menjaga daya tahan tubuh dan kebersihan diri untuk membentengi diri dari serangan virus corona. Perkuat imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan rajin berolahraga.

Jaga kebersihan diri menggunakan sabun antiseptik Lifebuoy yang lebih efektif dalam membunuh kuman. Dengan kandungan bahan antibakteri khusus, sabun antiseptik efektif melindungi tubuh dari kuman yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit, memicu pertumbuhan jamur, atau penularan penyakit.

Selebihnya dari Lifebuoy:

Beli Lifebuoy Gratis Perlengkapan Olahraga!

Jangan lewatkan promo undian berhadiah dari Lifebuoy! Kali ini Cukup dengan membeli sabun Lifebuoy cair di minimarket terdekat, Anda bisa mendapat perlengkapan olahraga gratis

10 Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Yang Bisa Dimulai Dari Rumah

Pentingnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, yang bisa dimulai dari diri sendiri dan keluarga di rumah.

3 min read

Mengenali Anatomi Lapisan Kulit dan Fungsinya Melindungi Tubuh

Anatomi lapisan kulit manusia melindungi dari mikroba dan elemen-elemen lain, serta berbagai faktor eksternal. Pahami cara kerja lapisan kulit dan menjaganya.

Hal-hal yang Harus Diketahui tentang Toksoplasma

Hal-hal yang Harus Diketahui tentang Toksoplasma - Lifebuoy