Sebagian orang mungkin sudah familiar dengan dermatitis karena penyakit kulit ini cukup umum ditemui. Tetapi, sebenarnya apa itu dermatitis?
Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang ditandai dengan gejala ruam kemerahan serta kulit gatal, kering, dan bersisik. Meski tidak berbahaya, namun gejala-gejala dermatitis bisa mengganggu aktivitas sehari-hari maupun penampilan.
Saat kulit gatal karena dermatitis, akan sulit menahan diri untuk tidak menggaruknya. Bila kulit yang sakit itu sering digaruk, pada akhirnya akan luka, melepuh, mengeluarkan cairan, mengembangkan kerak, bahkan mengelupas.
Penyakit dermatitis terdiri dari beberapa jenis. Meski penyakit ini tidak menular, namun, sebaiknya lindungi diri dari faktor-faktor penyebab dermatitis. Yuk, kenali jenis-jenis dermatitis beserta penyebabnya masing-masing!
Dermatitis Atopik
Penyakit dermatitis ini dikenal juga dengan sebutan eksim. Dibandingkan jenis lainnya, dermatitis atopik paling banyak terjadi, terutama menyerang anak balita. Selain karena faktor genetik, penyebab dermatitis lainnya yaitu kulit kering, gangguan imun, dan faktor lingkungan.
Berikut sejumlah cara mengatasi dermatitis atopik:
- Menjaga kelembapan kulit dengan rutin mengaplikasikan pelembap
- Mengoleskan obat kortikosteroid sesuai rekomendasi dokter
- Mengonsumsi obat-obatan yang mengontrol sistem kerja imun tubuh
- Melakukan terapi sinar ultraviolet
Dermatitis Kontak
Dermatitis jenis ini terbagi dua lagi, yaitu dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi. Dermatitis kontak iritan terjadi saat kulit iritasi akibat terpapar bahan kimia yang sangat kuat (zat iritan), seperti cairan pembersih rumah tangga, produk perawatan tubuh, pembersih hama, dan lain-lain.
Sementara, dermatitis kontak alergi terjadi saat kulit terpapar bahan tertentu yang memicu reaksi alergi, seperti lateks, produk kosmetik, tanaman poison ivy, lateks atau karet, nikel, atau bahan perhiasan lain. Cara mencegah kambuhnya dermatitis kontak adalah dengan menghindari terpapar zat iritan atau alergen.
Dermatitis Seboroik
Penyakit dermatitis ini biasanya muncul pada bagian kulit yang berminyak, seperti kulit kepala dan wajah. Gejala dermatitis seboroik pada orang dewasa adalah muncul sisik berwarna kekuningan pada kulit serta ketombe pada rambut.
Penyebab dermatitis seboroik adalah tumbuhnya jamur tertentu secara berlebihan pada kulit. Untuk mengatasinya, kamu perlu menggunakan sampo khusus dan obat antijamur.
Neurodermatitis
Penyakit ini biasanya diawali dengan rasa gatal di area kecil kulit, seperti tangan, kaki, belakang telinga, belakang leher, atau alat kelamin. Bila terus digaruk, bagian kulit yang gatal itu akan menebal, berwarna kemerahan atau keunguan, dan tampak keriput.
Penyebab neurodermatitis tidak diketahui. Namun, gejala penyakit ini dapat memburuk saat penderitanya stres atau memiliki gangguan kecemasan.
Dermatitis Numularis
Penyakit dermatitis ini disebut juga eksim diskoid. Gejalanya: muncul ruam merah atau blister dalam jumlah banyak dan berkelompok yang disertai rasa gatal dan nyeri.
Penyebab dermatitis numularis tidak diketahui, tetapi kemungkinan karena kulit kering, gigitan serangga, paparan zat iritan atau alergen, atau dermatitis jenis lain.
Dermatitis adalah penyakit kambuhan. Agar penyakit ini tidak kambuh, upaya yang perlu dilakukan adalah menghindari faktor penyebab kulit iritasi dan alergi. Selain itu, juga menjaga kesehatan dan kebersihan kulit dengan menggunakan rangkaian produk yang tepat.
Gunakan produk perawatan tubuh yang tidak hanya mampu melindungi kulit dari kuman, tetapi juga dapat menjaga kulit tetap lembut dan tidak kering. Mandilah menggunakan Lifebuoy Sabun Cair Mild Care yang mengandung kebaikan alami susu dan oat yang membuat kulit halus dan lembut.
Formula khusus sabun Lifebuoy Mild Care dirancang untuk ringan di kulit, efektif melindungi kulit dari kuman dalam 10 detik, tetapi juga menjaga kulit tetap lembut dan tidak kering.