Anda pasti sudah pernah mendengar mengenai penyakit disentri. Beberapa puluh tahun yang lalu, penyakit ini menjadi momok bagi banyak orang. Meskipun penyakit ini tidak lagi menjadi epidemi global, namun bahaya dari penyakit ini tetap dapat mengancam Anda sekeluarga. Untuk dapat menghindari penyakit ini, penting untuk mengetahui kuman apa saja yang bisa menyebabkan disentri. Artikel ini akan membahas dua jenis organisme yang dapat menyebabkan disentri.
Pada umumnya, disentri disebabkan oleh dua jenis organisme, yaitu bakteri dan parasit. Bakteri yang bisa menyebabkan disentri adalah bakteri yang berasal dari spesies Shigella sp. Ada empat jenis bakteri yang paling umum ditemui dalam kasus-kasus disentri, yaitu Shigella sonnei, Shigella flexneri, Shigella boydii, dan Shigella dysenteriae. Bakteri-bakteri tersebut seringkali ditemukan pada feses dan menyebar akibat sanitasi yang buruk. Maka, tidaklah mengherankan apabila wabah disentri ini banyak muncul di negara-negara berkembang yang warganya tidak memiliki infrastruktur kebersihan dan sanitasi yang baik.
Parasit merupakan jenis organisme lain yang dapat menyebabkan disentri. Parasit yang menyebabkan penyakit ini berasal dari spesies Entamoeba histolyca. Parasit ini ditemukan di wilayah tropis, meski ada sedikit kasus yang terjadi di negara-negara subtropis. Parasit menyebar melalui feses dalam bentuk kista. Kista ini dapat bertahan lama di lingkungan luar sehingga sangat mudah untuk menginfeksi orang lain. Sama seperti infeksi bakteri, infeksi parasit juga seringkali ditemukan di daerah dengan sanitasi buruk.
Mengingat kita hidup di negara berkembang dengan iklim tropis, kita memiliki eksposur yang cukup tinggi terhadap kuman-kuman penyebab disentri. Untuk itulah, kita perlu mengeluarkan usaha ekstra untuk mencegah penyakit ini berjangkit di keluarga kita. Salah satu usaha ekstra tersebut adalah membiasakan keluarga Anda untuk selalu cuci tangan pakai sabun sebelum makan, setelah menggunakan toilet, saat mandi, dan setelah beraktivitas di luar rumah. Lifebuoy, melalui program G21H, menganjurkan setiap keluarga di Indonesia untuk membiasakan diri cuci tangan pakai sabun di saat-saat kritis tersebut, setidaknya selama 21 hari berturut-turut. Setelah 21 hari, seluruh keluarga Anda akan terbiasa untuk terus melakukannya tanpa diingatkan.