1. Pengertian
Otitis media akut merupakan peradangan yang terjadi pada telinga bagian tengah. Kondisi ini terjadi tiba-tiba dan biasanya kurang dari tiga minggu.
Telinga bagian tengah merupakan organ yang memiliki penghalang dan biasanya terbebas dari kuman, karena terdapat bulu-bulu halus yang melindunginya. Dengan kata lain, otitis media akut terjadi ketika sistem perlindungan tersebut tidak berfungsi dengan baik.
Kebanyakan kasus komplikasi pada otitis media akut terjadi pada anak-anak, di mana sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang dan belum terbentuk sempurna. Berikut ini beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat otitis media akut:
Gangguan berbicara, Kondisi ini dapat terjadi jika anak sering mengalami infeksi telinga, sehingga berpengaruh terhadap indra pendengaran dan menyebabkan gangguan berbicara.
Labirintitis, Kondisi ini terjadi ketika ketika infeksi menyebar ke area labirin (struktur halus yang berada jauh di dalam telinga). Tanda-tanda yang dirasakan dapat berupa pusing, vertigo, kehilangan pendengaran, bahkan kehilangan keseimbangan.
Mastoiditis, Mastoid adalah tulang yang berada di belakang telinga. Jika infeksi telah menyebar hingga area ini, biasanya penderita akan mengalami demam, sakit kepala, gangguan pendengaran, serta pembengkakan di belakang telinga yang memerah dan sakit jika disentuh.
Kolesteatoma, Kolesteatoma adalah munculnya sel-sel kulit yang tidak normal di dalam telinga. Gejala dari kondisi ini adalah gangguan pendengaran, kelumpuhan saraf pada setengah bagian wajah, pusing, dan telinga berdesir. Jika dibiarkan, kolesteatoma bisa merusak struktur telinga.
Meningitis, Meningitis muncul jika infeksi telah menyebar hingga ke selaput pelindung otak dan saraf tulang belakang. Komplikasi jenis ini cukup jarang terjadi. Gejala akibat meningitis adalah sakit kepala yang parah, mual, demam, leher kaku, dan sensitif terhadap cahaya.
Abses Otak, Abses otak adalah pembengkakan yang berisi nanah dan muncul di dalam otak. Gejalanya berupa sakit kepala yang parah, kelumpuhan pada salah satu bagian tubuh, demam, kebingungan, dan kejang-kejang. Komplikasi ini adalah kondisi darurat, sehingga nanah yang ada di dalam otak harus dikeluarkan secepatnya.
Kelumpuhan wajah, Pembengkakan yang terjadi akibat infeksi telinga tengah dapat menekan saraf-saraf wajah, sehingga penderita tidak dapat menggerakkan sebagian atau seluruh bagian wajah mereka.
2. Diagnosis
Otitis media akut dapat diketahui lewat tanda-tanda yang ditemukan saat konsultasi dengan dokter dan pemeriksaan fisik pada telinga tengah, terutama pada membran timpani.
Saat konsultasi, dokter akan melihat apakah pasien mengalami nyeri pada telinga, demam, lesu, atau nyeri kepala di area dekat telinga. Selain itu, pemeriksaan laboratorium juga diperlukan untuk mengetahui keberadaan bakteri serta pemeriksaan radiologi dengan menggunakan USG.
3. Gejala
Ciri-ciri yang timbul dari penyakit ini bervariasi, tergantung pada stadium dan usia pasien. Pada bayi, gejala khas otitis media akut ditandai dengan panas tinggi, gelisah dan sukar tidur, diare, kejang-kejang, dan sering memegang telinga yang sakit.
Sementara itu, pada usia anak-anak, umumnya akan merasakan demam dan rasa nyeri pada telinga. Biasanya, penderita juga telah memiliki riwayat infeksi saluran pernapasan.
Khusus pada bayi dan anak-anak, otitis media akut juga dapat menyebabkan gangguan makan. Hal ini disebabkan oleh mual dan muntal serta demam yang tinggi. Pada usia remaja dan dewasa, biasanya rasa nyeri pada telinga diikuti dengan gangguan pendengaran.
Secara umum, keluhan yang dirasakan penderita tergantung pada stadium otitis media akut yang sedang dialami:
Stadium oklusi, Kondisi ditandai dengan telinga yang terasa nyeri dan penuh, sehingga pendengaran dapat berkurang.
Stadium hiperemis, Gejala-gejalanya adalah demam dan nyeri pada telinga. Pada bayi dan anak-anak, biasanya gelisah, muntah, dan nafsu makan hilang.
Stadium supurasi, Tanda-tandanya sama seperti stadium hiperemis.
Stadium perforasi, Pada stadium ini, cairan mulai keluar dari telinga. Cairan ini harus diperhatikan, apakah jernih atau keruh, mengandung darah atau tidak, dan berbau atau tidak.
Stadium resolusi, Setelah cairan telinga keluar, maka keluhan pasien akan berkurang. Mulai dari suhu tubuh yang berangsur normal, nyeri mereda, dan bayi atau anak lebih tenang. Jika cairan terus keluar, pendengaran pun akan tetap terganggu.
4. Pengobatan
Penanganan otitis media akut sangat tergantung pada stadiumnya. Berikut adalah cara pengobatan dari penyakit ini:
- Stadium oklusi, Pemberian obat tetes hidung untuk melebarkan kembali saluran yang menghubungkan rongga telinga tengah dan rongga mulut.
- Stadium hiperemis, Pada stadium ini dapat diberikan antibiotik, antiradang, dan antinyeri.Pemilihan antibiotik lebih ditargetkan untuk membersihkan kuman-kuman.
- Stadium supurasi, Di samping pemberian antibiotik, juga dapat dilakukan tindakan perobekan pada sebagian kecil selaput yang memisahkan telinga luar dan telinga tengah.Sehingga, cairan yang kental dapat keluar sedikit demi sedikit dan tidak menimbulkan lubang yang besar.
- Stadium perforasi, Pada stadium ini dapat diberikan obat cuci telinga dan antibiotik.