Perhatikan proses memasak
Agar daging kurban yang hendak Anda nikmati bersama keluarga terbebas dari bakteri penyebab diare, perhatikan proses memasaknya. Cucilah daging hingga benar-benar bersih. Jangan lupa, cuci tangan Anda sebelum mulai memasak daging. Selain itu, penting juga bagi Anda mengetahui durasi memasaknya. Daging dengan potongan yang lebih kecil akan lebih cepat matang dibanding daging dengan potongan yang lebih besar. Dengan begitu, Anda dapat menghidangkan sajian daging dengan tingkat kematangan yang pas dan bebas bakteri.
Makan secukupnya saja
Makan daging berlebihan saat Idul Adha bisa memicu gangguan pencernaan. Terutama jika dilakukan sebelum tidur, konsumsi daging berlebihan bisa memicu refluks pada lambung. Akibatnya, perut jadi terasa kurang nyaman. Untuk itu, ingatkan anggota keluarga lainnya agar tidak mengonsumsi sajian daging kurban secara berlebihan. Jika perlu, siasati dengan memasak daging secukupnya saja untuk mencegah Anda dan keluarga dari makan berlebih, sehingga gangguan pencernaan bisa dicegah.
Simpan daging dengan cara yang tepat
Sering kali daging kurban tidak habis dikonsumsi dalam satu hari. Ini artinya Anda harus menyimpan sisanya. Perlu diketahui, cara penyimpanan yang salah bisa menyebabkan daging terkontaminasi bakteri. Untuk mencegahnya, jangan terlalu lama membiarkan daging dalam ruangan terbuka. Segera simpan sisa daging di dalam lemari pendingin dan panaskan kembali sebelum dikonsumsi. Dengan cara ini, diharapkan keluarga Anda bisa terhindar dari infeksi penyakit diare saat dan usai Idul Adha.
Menyantap hidangan daging kurban saat Idul Adha bersama keluarga memang bisa menjadi momen yang membahagiakan. Jangan sampai kebahagiaan tersebut terenggut hanya karena kesalahan sepele seperti makan daging berlebihan atau daging yang terkontaminasi bakteri. Cegah masalah pencernaan dengan ketiga tips di atas. Diharapkan keluarga Anda bisa tetap sehat saat menyantap daging kurban. Semoga membantu dan selamat Hari Raya Idul Adha!