Banyak orang mungkin beranggapan bahwa masalah kurang gizi hanya dipengaruhi oleh faktor pangan dan kurangnya asupan nutrisi. Kenyataannya, ada faktor lain yang dapat ikut menyebabkan kondisi kurang gizi. Faktor lain tersebut tak lain dan tak bukan adalah perihal sanitasi. Dikutip dari New York Times, lebih dari 160 juta anak di bawah umur lima tahun menderita kurang gizi akibat buruknya sanitasi alih-alih kekurangan makanan. Hal ini membuktikan bahwa fasilitas sanitasi yang higienis merupakan faktor penting yang dapat meningkatkan taraf hidup sehat masyarakat sekaligus mencegah timbulnya masalah kurang gizi.
Bagaimana Sanitasi Bisa Menyebabkan Kurang Gizi?
Tak hanya faktor nutrisi dan makanan, masalah malnutrisi atau kurang gizi juga berkaitan erat dengan faktor sanitasi. Meskipun penelitian mengenai kaitan malnutrisi dan sanitasi baru dikembangkan beberapa waktu belakangan, tak mengurangi fakta bahwa dua hal ini faktanya sangat berkaitan. Berikut ini fakta-fakta yang menunjukkan bahwa sanitasi memiliki kaitan erat dalam mengatasi masalah kurang gizi:
1. Serangan Bakteri dan Kuman
Profesor Jean Humphrey dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health menegaskan bahwa malnutrisi yang dialami anak-anak tidak selalu disebabkan oleh kurangnya pangan. Justru, serangan dari bakteri dan kuman di lingkungan mereka lah yang menjadi faktor utama penyebabnya. Ketika anak-anak terserang bakteri terus menerus, mereka tidak mampu menyerap nutrisi dari makanan dengan maksimal. Akibatnya, pertumbuhan anak akan terhambat, tidak memiliki energi yang cukup, dan tubuh mereka pun tidak mampu melawan infeksi.
2. Persediaan Air Bersih dalam Sanitasi
Fasilitas sanitasi yang layak tentunya berkaitan dengan ketersediaan air bersih. Persediaan air bersih dan sanitasi memiliki pengaruh langsung untuk mencegah kurang gizi. Sebab pada umumnya, malnutrisi sering menimpa anak-anak yang tidak mendapatkan pasokan air bersih dan fasilitas sanitasi yang layak. Akibatnya, banyak di antara mereka yang menderita diare akut hingga menyebabkan kematian. Faktor kemiskinan juga sering menjadi alasan mengapa masyarakat tidak memprioritaskan fasilitas sanitasi yang higienis dan dilengkapi persediaan air bersih.
3. Kebersihan Tangan Memengaruhi Kebersihan Makanan
50% kasus malnutrisi terjadi sebagai dampak infeksi bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Salah satu penyebab terbesar yang memungkinkan bakteri tersebut dapat masuk ke sistem pencernaan, adalah melalui makanan. Sementara di sisi lain, makanan umumnya akan selalu bersentuhan dengan tangan sebelum dikonsumsi. Apabila tangan kotor, otomatis makanan yang masuk ke dalam tubuh juga ikut kotor dan bisa jadi terkontaminasi bakteri berbahaya. Hal ini sekali lagi membuktikan, bahwa masalah sanitasi sangat berkaitan erat dengan kemungkinan seseorang mengalami kurang gizi.
4. Sanitasi Bersih Membantu Absorpsi Nutrisi
Kurangnya kebersihan fasilitas sanitasi menyebabkan banyak masalah kesehatan, seperti diare. Saat seseorang mengalami diare, tubuhnya tidak mampu menyerap nutrisi dalam makanan secara sempurna. Hal inilah yang dapat menyebabkan seseorang mengalami masalah kurang gizi. Oleh karena itu, faktor sanitasi penting diperhatikan untuk menjauhkan Anda dari penyakit yang menghambat proses penyerapan nutrisi dalam tubuh.