Berbagai Macam Jenis Antibiotik, Dosis, Dan Kegunaannya

Sejak ditemukan pertama kali pada tahun 1927, antibiotik telah membawa perubahan besar dalam dunia kesehatan karena terbukti efektif mengobati infeksi bakteri.

Berbagai Macam Jenis Antibiotik, Dosis, Dan Kegunaannya

Sejak ditemukan pertama kali pada tahun 1927, antibiotik telah membawa perubahan besar dalam dunia kesehatan. Pasalnya, obat yang ditemukan oleh Alexander Fleming ini efektif untuk mengobati berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Meski obat ini sudah menjadi bagian penting dalam dunia medis, tapi sudahkah kamu mengetahui apa itu antibiotik, macam-macam dan kegunaannya? Untuk mengetahui semua hal terkait obat tersebut, simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Apa itu Antibiotik?

Seperti yang sudah disinggung di awal tadi, obat ini efektif untuk melawan infeksi bakteri yang ada di tubuh manusia. Cara kerjanya adalah dengan membunuh atau mempersulit perkembangbiakan bakteri yang menjadi penyebab infeksi.

Obat ini termasuk sebagai golongan obat paling kuat yang efektif untuk melawan infeksi bakteri.  Namun, penggunaannya perlu di bawah pengawasan ketat dokter agar tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan, misalnya saja resistensi antibiotik.

Dalam dunia medis, obat ini tersedia dalam berbagai bentuk yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasien, seperti:

  • Oles atau  topikal, dan tetes
  • Tablet, pil, kapsul, hingga sirup
  • Suntikan

Macam-macam Antibiotik

Secara umum, antibiotik dibedakan menjadi tujuh kelompok berbeda. Pengelompokan ini bertujuan untuk memudahkan tenaga medis memberikan obat yang sesuai dengan kondisi pasiennya.

Penisilin
Ini merupakan kelompok antibiotik yang sering digunakan untuk mengobati infeksi bakteri umum, seperti infeksi kulit, infeksi paru-paru, hingga infeksi salurah kemih. Beberapa obat yang termasuk kelompok penisilin ini, seperti amoxicillin, ampicillin, dan penicillin.

Cephalosporin
Kelompok obat ini sering digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri yang sifatnya serius, seperti meningitis dan septikemia. Obat-obatan  yang masuk dalam kelompok cephalosporin, antara lain cefotaxime, ceftazidime, dan cefuroxime.

Aminoglikosida
Aminoglikosida sering digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang sangat berbahaya, seperti septikemia. Antibiotik yang termasuk ke dalam kelompok ini, antara lain paromomycin, tobramycin, dan gentamicin.

Makrolida
Kelompok obat makrolida umum dipakai untuk mengatasi infeksi pernapasan, infeksi telinga, infeksi kulit, hingga penyakit menular seksual. Contoh antibiotik makrolida, seperti erythromycin, clarithromycin, dan azithromycin.

Tetrasiklin
Golongan antibiotik ini digunakan untuk mengobati berbagai infeksi, seperti sifilis, gonore, infeksi saluran kemih, anthrax, hingga jerawat. Minocycline, doxycycline, tetracycline, dan tigecycline adalah beberapa contoh antibiotik yang masuk ke dalam golongan ini.

Quinolon
Berbagai Infeksi bakteri, seperti infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit, hingga infeksi saluran kemih, bisa diatasi dengan golongan obat ini. Contoh obat quinolon, meliputi ciprofloxacin, moxifloxacin, dan levofloxacin.

Sulfonamida
Biasanya, sulfonamida digunakan untuk mengobati kondisi-kondisi, seperti infeksi saluran kemih, infeksi mata, bronkitis, hingga diare. Sulfamethoxazole dan sulfisoxazole adalah dua contoh jenis antibiotik sulfonamida.

Itulah macam-macam antibiotik yang harus kamu ketahui. Penting untuk dicatat, penggunaan obat antibiotik tidak boleh sembarangan dan harus disesuaikan dengan kondisi pasien. Sebab, jika tidak, dapat menimbulkan efek samping serius yang bisa membahayakan tubuh. Ini pula yang membuat antibiotik tidak bisa dibeli secara bebas dan harus membutuhkan resep dari dokter.

Mengingat bakteri, virus, dan kuman sangat mudah menginfeksi tubuh, sudah sepantasnya kamu selalu menjaga kesehatan agar tidak mudah terinfeksi. Salah satu dengan  mandi secara rutin. Mandi pun tidak boleh sekadar membasahi tubuh dengan air saja, kamu juga perlu menggunakan sabun yang bisa membunuh berbagai mikroorganisme yang ada di permukaan kulit, seperti sabun cair Lifebuoy Sabun Cair Charcoal.

Sabun cair ini telah diformulasikan khusus dengan dua bahan alami, yaitu charcoal dan daun mint, yang efektif untuk mencegah pertumbuhan bakteri di permukaan kulit. Tidak hanya itu, Lifebuoy Charcoal juga memberikan perlindungan 10 kali lipat dari kuman serta membantu melawan masalah kulit  yang disebabkan oleh kuman, seperti gatal-gatal dan kemerahan.

Selebihnya dari Lifebuoy:

10 Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Yang Bisa Dimulai Dari Rumah

Pentingnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, yang bisa dimulai dari diri sendiri dan keluarga di rumah.

3 min read

Mengenali Anatomi Lapisan Kulit dan Fungsinya Melindungi Tubuh

Anatomi lapisan kulit manusia melindungi dari mikroba dan elemen-elemen lain, serta berbagai faktor eksternal. Pahami cara kerja lapisan kulit dan menjaganya.

Hal-hal yang Harus Diketahui tentang Toksoplasma

Hal-hal yang Harus Diketahui tentang Toksoplasma - Lifebuoy

3 min read

Berkenalan dengan Stunting: Penyebab, Dampak, dan Pencegahannya

Stunting adalah penyakit yang dapat memengaruhi pertumbuhan anak. Kenali pengertian stunting, penyebab stunting, dampak stunting pada anak dan cara mencegah stunting di artikel ini.