Infeksi jamur kulit adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur yang menyerang kulit. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja baik tua maupun muda, terutama orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah seperti pasien kanker yang menjalani kemoterapi, penyintas HIV/AIDS, dan pasien yang melakukan transplantasi organ. Sekilas memang tidak berbahaya, namun jika terus dibiarkan dan tidak diobati infeksi jamur kulit juga bisa mengakibatkan masalah kesehatan yang serius.
Terdapat berbagai jenis jamur yang menjadi penyebab infeksi jamur kulit. Secara umum, penyebabnya dibagi ke dalam dua jenis yaitu golongan dermatofita dan golongan non-dermatofita. Untuk golongan non-dermatofita misalnya, infeksi jamur disebabkan oleh jamur yang bernama candida. Jamur ini hidup secara alami di permukaan kulit, tetapi jika perkembangannya tidak terkendali jamur ini bisa menyebabkan infeksi. Seringkali pertumbuhan candida pada kulit disebabkan oleh kurangnya kebersihan diri, memakai pakaian yang ketat, iklim yang hangat, dan keadaan kulit yang lembab yang tidak dikeringkan dengan benar. Penyebab lain yang membuat seseorang rentan terkena jamur kulit diantaranya karena mudah berkeringat, memiliki daya tahan tubuh rendah, dan tinggal serumah dengan orang yang menderita infeksi jamur.
Sementara itu, gejala-gejala yang ditimbulkan pada infeksi jamur kulit yaitu bintik merah atau ungu di kulit, muncul ruam kemerahan, kulit gatal, pecah-pecah dan bernanah, serta rasa sakit di bagian yang terkena infeksi. Gejala yang timbul inipun biasanya berbeda-beda tergantung penyakit yang melatar belakanginya, seperti pada panu, kurap dan jamur kuku.
Agar terhindar dari berbagai infeksi jamur kulit, ada baiknya kamu mencegahnya dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan beberapa tips berikut ini:
1. Hindari berbagi peralatan pribadi
Hindari pemakaian barang-barang pribadi bersama orang lain contohnya seperti gunting kuku, sikat gigi, pakaian dalam dan handuk. Berbagi peralatan pribadi bersama orang lain akan memunculkan tumpukan jamur misalnya seperti pada handuk yang kemudian menimbulkan infeksi pada kulit. Penyakit infeksi yang seringkali muncul yaitu kurap dan panu yang membuat gatal-gatal dan ruam kemerahan pada kulit.
2. Jaga kebersihan kulit dan keringkan ketika terlalu lembab
Setelah mandi atau sehabis dari kamar mandi, kulit biasanya basah dan menjadi lembab. Lama kelamaan kulit yang lembab ini bisa menjadi gatal dan kulit mengalami pengelupasan. Ketika terkena air, kulit yang mengelupas dan gatal pun menjadi perih terutama jika digaruk.
3. Hindari pakaian yang terlalu ketat
Mengenakan pakaian yang terlalu ketat bisa menjadi sarang berkembang biaknya jamur. Pakaian yang terlalu ketat juga menyebabkan rendahnya sirkulasi udara pada area kulit. Akibatnya kulit bisa menjadi gatal-gatal, dan tidak nyaman ketika beraktivitas.
4. Ganti pakaian dalam secara rutin
Tips mencegah infeksi jamur lainnya yaitu dengan rutin mengganti pakaian dalam. Biasakan untuk mandi dua kali sehari dan mengganti pakaian dalam yang sudah dikenakan. Hal ini bertujuan untuk mencegah munculnya jamur penyebab infeksi kulit.
5. Cuci pakaian setelah digunakan
Bukan hanya mengganti pakaian, kamu juga harus segera mencuci pakaian yang sudah digunakan setelah beraktivitas seharian. Jangan sering menumpuk pakaian kotor terlalu lama karena akan menimbulkan semakin banyaknya jamur yang bersarang dan menempel pada permukaan kain pakaian. Jadi, cuci pakaian segera setelah kamu mandi.
Sebagai upaya pencegahan, kamu bisa mulai mengganti produk-produk kebersihanmu dengan produk kebersihan yang dibuat dengan bahan alami yang memiliki manfaat terbaik bagi kulit. Seperti Lifebuoy Sabun Cair Matcha yang merupakan antibacterial body wash yang mampu memberikan 10 kali perlindungan dari kuman, serta membantu melawan masalah kesehatan kulit seperti gatal-gatal dan kemerahan karena kuman.