Cacar monyet atau dikenal sebagai monkeypox (mpox) menjadi salah satu penyakit yang belakangan ini menarik perhatian global. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang berasal dari keluarga Poxviridae yang mirip dengan virus penyebab cacar pada manusia.
Meskipun cacar monyet baru menyita perhatian belakangan ini, ancaman dari virus tersebut nyata dan perlu diwaspadai. Bagaimana bahaya cacar monyet, apa gejalanya, dan cara-cara menghindarinya? Mari kita bahas lebih lanjut!
Cacar monyet termasuk penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1958 ketika wabah terjadi pada koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian. Itu sebabnya penyakit ini dinamai monkeypox. Namun, hewan lain seperti tikus, tupai, dan mamalia kecil lainnya juga dapat menjadi inang bagi virus ini.
Pada manusia, cacar monyet pertama kali tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Sejak itu telah menyebar ke berbagai negara di Afrika serta luar benua tersebut, termasuk di Amerika, Eropa, dan Asia.
Kasus cacar monyet pertama kali dilaporkan di Indonesia pada 20 Agustus 2022, dan kembali muncul pada 13 Oktober 2023. Kemudian pada Agustus 2024, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan adanya 88 kasus konfirmasi cacar monyet yang tersebar di Jakarta (59 kasus), Jawa Barat (13 kasus), Banten (9 kasus), Jawa Timur (3 kasus), Daerah Istimewa Yogyakarta (3 kasus), dan Kepulauan Riau (1 kasus). Dari total kasus terkonfirmasi, 87 pengidap telah dinyatakan sembuh.
Selain Indonesia, 34 negara di Afrika melaporkan adanya infeksi cacar monyet. Bahkan Republik Demokratik Kongo (DRC) melaporkan 14.000 kasus dengan 524 kematian sejak 2024 awal. Itulah sebabnya organisasi kesehatan dunia WHO menetapkan monkeypox sebagai darurat kesehatan global pada Agustus 2024.
Cacar monyet dianggap kurang berbahaya jika dibandingkan dengan cacar variola (cacar biasa), namun tetap memerlukan perhatian serius. Dalam jurnal Monkeypox Virus Infection in Humans Across 16 Countries disebutkan bahwa tingkat fatalitas monkeypox berkisar antara 1% hingga 10%, tergantung pada strain virus yang terlibat serta akses pasien terhadap perawatan medis yang memadai.
Sementara kebanyakan pasien pulih dalam beberapa minggu, komplikasi dapat terjadi pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, anak-anak, atau orang dengan kondisi medis lain.
Cacar monyet sering kali disalahpahami sebagai cacar air karena beberapa kemiripan gejala, terutama munculnya ruam kulit yang berbentuk lepuhan. Tetapi, ada beberapa perbedaan utama antara kedua penyakit ini:
Cacar air disebabkan oleh virus varicella-zoster. Sedangkan cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox.
Cacar air biasanya dimulai dengan gejala demam ringan dan muncul ruam yang cepat menyebar. Sementara cacar monyet dimulai dengan gejala seperti demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala hebat, serta pembengkakan kelenjar getah bening.
Pada cacar air, ruam cenderung muncul secara acak di seluruh tubuh. Sementara itu, pada cacar monyet, ruam biasanya dimulai di wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lain seperti tangan, kaki, dan akhirnya seluruh tubuh.
Salah satu ciri khas cacar monyet yang tidak ditemukan pada cacar air adalah adanya pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati) yang biasanya muncul di leher, ketiak, atau selangkangan.
Cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox yang dapat menular dari hewan ke manusia atau antar manusia. Penyebaran dari hewan ke manusia terjadi melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit dari hewan yang terinfeksi. Selain itu, mengonsumsi daging hewan liar yang tidak dimasak dengan baik juga bisa menjadi sumber infeksi.
Meski penularan antar manusia lebih jarang, hal itu tetap dapat terjadi melalui:
Gejala Cacar Monyet
Gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar biasa, namun dengan beberapa perbedaan yang signifikan. Berikut gejala umum yang dialami penderita cacar monyet:
Masa inkubasi virus ini berkisar antara 6 hingga 13 hari, namun bisa juga mencapai 21 hari. Setelah gejala muncul, kondisi biasanya berlangsung selama 2 hingga 4 minggu.
====
Menghindari Cacar Monyet
Untuk menghindari penyebaran cacar monyet, ada beberapa langkah yang bisa kamu praktikan:
Menghindari kontak langsung dengan hewan liar, terutama hewan yang berpotensi membawa virus cacar monyet seperti tikus atau monyet, adalah langkah utama untuk mencegah infeksi.
Jika ada seseorang yang diduga atau telah terdiagnosis cacar monyet di sekitarmu, hindari kontak fisik langsung dengannya. Gunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi.
Karena penularan virus juga dapat terjadi melalui droplet, kamu perlu menggunakan masker di tempat umum untuk mencegah penularan. Gunakan juga masker dalam situasi yang diperlukan, seperti merawat penderita.
Vaksin cacar dipercaya dapat mencegah penyakit cacar monyet hingga 85%. Pastikan juga kamu menjaga kekebalan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga, dan minum vitamin bila diperlukan.
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit – Kemenkes RI menyebutkan bahwa salah satu upaya pencegahan penyebaran cacar monyet adalah menghindari aktivitas seksual dengan pasangan yang diduga mengalami gejala penyakit tersebut.
Sering mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol dapat membantu mencegah penyebaran virus. Selain itu, disarankan untuk rutin membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh.
Pastikan juga kamu rutin mandi setiap hari dengan sabun anti bakteri seperti Lifebuoy Anti Bacterial Total 10 Body Wash. Sabun ini memberikan perlindungan kuat 10 kali lebih kuat untuk melawan kuman penyebab penyakit.
Dengan Multivitamin, Lifebuoy Anti Bacterial Total 10 Body Wash 100% lebih kuat lawan kuman berbahaya. Badan bersih bebas kuman, kamu sekeluarga pun dapat beraktivitas sepanjang hari dengan nyaman tanpa perlu khawatir lagi terhadap serangan kuman penyebab penyakit
Referensi:
https://www.kompas.com/global/read/2024/08/15/160000970/apa-itu-cacar-monyet-mpox-dan-mengapa-dinyatakan-darurat-kesehatan-global
https://www.alodokter.com/cacar-monyet
https://www.halodoc.com/kesehatan/cacar-monyet